Lihat ke Halaman Asli

Konselor BK Dianggap sebagai Polisi Sekolah?

Diperbarui: 8 Oktober 2017   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sahabat kompasiana yang berbahagia, berbicara menegenai guru BK di Sekolah kita akan teringat bahwa guru BK itu guru paling kejam, paling  jahat, menyeramkan, menakutkan dll. Karena disitu kita akan mengingat bahwa guru BK adalah guru yang paling sering jaga gerbang masuk sekolah, paling suka merazia tiap-tiap kelas secara tiba-tiba, paling sering memanggil anak yang bermasalah, menghukum anak yang telat, dan masih banyak lagi. Jika yang sering kita ketahui bahwa tugas guru BK seperti itu maka kita akan beranggapan bahwa guru BK itu sama seperti Polisi, yang mana Polisi itu bertugas menghukum masyarakat yang bersalah, melakukan razia disetiap penginapan dan karaoke, dll. Padahal sebenarnya guru BK itu adalah guru yang paling mulia. 

Tanpa kita ketahui dan tanpa kita sadari tugas BK itu jauh berbalik seperti yang kita sangka-sangka. Pertama,  disela-sela kesibukannya guru BK, beliau akan menanyakan kepada guru mata pelajarannya ketika guru tersebut selesai mengajar dengan pertanyaan "bagaimana suasana dikelas?" apabila guru tersebut menjawab biasa-biasa saja berarti disini akan menimbulkan sebuah angan-angan ketidakmungkinan, karena apa? 

dalam suasana Kegiatan Belajar Mengajar pastilah ada perubahan terhadap anak didik entah itu dari yang biasanya aktif, rajin jarang terlambat tapi tiba-tiba menjadi pendiam dan terlambat, ataupun malah sebaliknya dari yang biasanya pendiam, suka terlambat menjadi aktif dan tepat waktu. Jadi sebenarnya anak-anak yang seperti itu yang akan dipanggil oleh guru BK dan akan diberi nasihat dan motivasi guna mengembalikan semangat belajar dikelas. 

Komunikasi yang seperti itu merupakan asas dari BK yaitu asas keterbukaan. Kedua, jika kita masih beranggapan bahwa guru BK itu bagaikan Polisi yang mana suka berdiri dideket gerbang masuk sekolah dan akan sering menghukum anak yang telat. Tidakkah kita tahu hikmah dibalik itu bahwa guru BK menginginkan anak didiknya menjadi disiplin dan lebih menghargai waktu. 

Ketiga, guru BK menginginkan anak didiknya ini menjadi outcome yang berkualitas dengan mencarikan dan memberikan info mengenai pendaftaran masuk Perguruan Tinggi atau pendaftaran dan informasi tentang SMA ternama, dan masih banyak lagi tugas guru BK yang jarang kita ketahui yang mana tugas-tugas itulah yang akan membawa pribadi kita menjadi lebih baik. Jadi, masikkah kita beranggapan bahwa Konselor BK itu seperti Polisi? Anggapan seperti itu merupakan kesalahpahaman BK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline