Virus Corona tengah menerjang hampir seluruh dunia. Tidak sedikit aktivitas hidup yang terganggu, bahkan terhenti karena penularannya yang begitu masif. Mulai dari sektor ekonomi, pertanian, kuliner, pendidikan, bahkan pemerintahan. Terjadi pula pada segala jenis usaha, baik Mikro maupun Makro.
Beberapa daerah di Indonesia memang belum menjadi zona merah. Dimana daerah tersebut belum terpapar Covid-19 yang cukup parah. Salah satunya adalah Kabupaten Samosir di provinsi Sumatera Utara. Sebuah pulau kecil yang berada di tengah Danau Toba.
Sampai tanggal 23 Maret memang belum ada pasien yang dinyatakan positif Corona. Akan tetapi terdapat 5 orang yang menyandang status ODP (orang dalam pengawasan). Tentu kenyataan ini berpengaruh besar bagi daerah yang terkenal dengan objek wisatanya ini.
Di tengah ramainya isu Corona di Samosir, terdapat satu hal yang menarik. Beberapa hari belakangan salah satu objek wisata pantai disana menunjukkan sebuah sikap yang cukup menggugah hati. Pantai Batuhoda melalui manajemen mewajibkan pengunjung menggunakan Hand Sanitizer dan mencuci tangan dengan sabun sebelum memasuki area pantai.
Kebijakan ini tentu saja dapat dipandang sebagai sebuah prosedur kesehatan. Apalagi dilakukan tanpa memungut biaya pada pengunjung. Bisa pula dianggap sebagai pencegahan penularan secara sederhana.
Namun yang paling menarik adalah, pengelola tidak mengizinkan pengunjung untuk masuk ke area pantai apabila pengunjung tersebut menolak melakukan prosedur tersebut. Beberapa pengunjung mengaku keberatan atas tindakan tersebut. Sebagian merasa tidak perlu, ada pula yang menganggap bahwa tindakan tersebut berlebihan alias lebay.
Di tengah merebaknya isu Corona tidak dapat dipungkiri membawa kerugian yang cukup berarti bagi pengelola. Berkurangnya pengunjung, rasa was-was dengan resiko tertular akibat pengunjung yang datang dari berbagai daerah, baik lokal maupun internasional. Namun pada akhirnya pada dua hari lalu, dengan bijak pengelola mengambil keputusan bijak untuk menutup kawasan tersebut sampai waktu yang tidak ditentukan.
Bila memandang kacamata pengusaha tindakan ini sebenarnya membutuhkan biaya lebih banyak. Sementara di sisi lain jumlah pengunjung berkurang drastis. Tapi tetap saja pengelola lebih memilih untuk konsisten pada keputusan tersebut.
Harus diakui bahwa hal tersebut adalah keputusan yang sulit. Menutup sebuah usaha yang sudah pasti akan merugikan pemilik usaha dan pengunjung. Namun atas dasar kemanusiaan dan empati sosial, keputusan tersebut harus dilakukan demi mencegah penularan Corona melalui pengunjung.
Dari sisi pemerintah, Pemkab. Samosir memang sudah melakukan penutupan pada berbagai objek pariwisata. Secara khusus bagi objek wisata yang dikelola oleh pemerintah wajib ditutup untuk sementara. Bagi pengelola swasta, pemerintah juga sudah melakukan himbauan untuk menutup secara temporer.