Lihat ke Halaman Asli

Nurzen Maulana

Seorang agronomist

Peran Diet Mediterania dalam Mencegah Penyakit Kardiovaskular

Diperbarui: 22 Januari 2025   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Irisan Sayuran Di Piring Keramik Putih oleh Vanessa Loring Dari pexels

Diet Mediterania telah lama dikenal sebagai salah satu pola makan yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya manfaat bagi kesehatan, terutama dalam pencegahan penyakit kardiovaskular. Dalam esai ini, kita akan menjelajahi peran penting diet Mediterania dalam menjaga kesehatan jantung, dengan mengacu pada berbagai penelitian dan data yang relevan. Makanan yang menjadi ciri khas diet ini, seperti minyak zaitun, sayuran, buah-buahan, ikan, dan biji-bijian, telah terbukti memberikan perlindungan yang signifikan terhadap penyakit jantung.

Salah satu elemen kunci dari diet Mediterania adalah konsumsi minyak zaitun, yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal. Menurut penelitian oleh Widmer et al. (2015), minyak zaitun dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL, yang dikenal sebagai kolesterol jahat, serta meningkatkan kadar kolesterol HDL, atau kolesterol baik. Hal ini sangat penting karena kolesterol LDL yang tinggi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Data menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan pola makan Mediterania, seperti Spanyol dan Italia, memiliki tingkat kejadian penyakit jantung yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain yang mengadopsi pola makan Barat yang tinggi lemak jenuh dan gula (Guasch-Ferr & Willett, 2021).

Selain minyak zaitun, diet Mediterania juga kaya akan sayuran dan buah-buahan. Martnez-Gonzlez et al. (2015) dalam studi PREDIMED menunjukkan bahwa partisipan yang mengikuti diet Mediterania dengan tambahan minyak zaitun atau kacang-kacangan mengalami penurunan risiko penyakit kardiovaskular hingga 30%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang tinggi antioksidan dapat melindungi jantung dengan mengurangi peradangan dan stres oksidatif. Misalnya, tomat yang kaya akan likopen, serta sayuran hijau yang mengandung vitamin C dan E, berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik.

Konsumsi ikan, terutama ikan berlemak seperti salmon dan sarden, juga merupakan komponen penting dari diet Mediterania. Ikan mengandung asam lemak omega-3 yang telah terbukti memiliki efek positif dalam mengurangi risiko penyakit jantung. Sofi et al. (2013) mencatat bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi ikan memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsinya. Omega-3 bekerja dengan cara mengurangi peradangan, menurunkan tekanan darah, dan mencegah pembekuan darah yang berlebihan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa diet Mediterania bukan hanya tentang makanan yang dikonsumsi, tetapi juga tentang gaya hidup secara keseluruhan. Masyarakat Mediterania cenderung memiliki pola makan yang seimbang, serta mengintegrasikan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan temuan D'Elia dan Strazzullo (2024) yang menunjukkan bahwa kombinasi antara diet sehat dan aktivitas fisik yang cukup dapat mengurangi risiko penyakit jantung secara signifikan. Oleh karena itu, mengadopsi gaya hidup yang mencakup diet Mediterania dan aktivitas fisik dapat menjadi strategi pencegahan yang efektif.

Dalam konteks global, meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskular menjadi perhatian serius. Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan pola makan sehat seperti diet Mediterania sebagai bagian dari pendekatan pencegahan. Georgoulis et al. (2024) dalam studi ATTICA melaporkan bahwa individu yang mengikuti pola makan Mediterania memiliki insiden penyakit kardiovaskular yang lebih rendah dalam jangka waktu 20 tahun. Data ini menunjukkan bahwa diet Mediterania tidak hanya efektif dalam jangka pendek tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang.

Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan oleh diet Mediterania, tantangan dalam mengadopsi pola makan ini tetap ada. Beberapa orang mungkin merasa kesulitan untuk mengubah kebiasaan makan mereka, terutama jika mereka terbiasa dengan makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh dan gula. Oleh karena itu, penting bagi ahli gizi dan profesional kesehatan untuk memberikan edukasi dan dukungan yang diperlukan agar masyarakat dapat beralih ke pola makan yang lebih sehat. Misalnya, program edukasi yang mengajarkan cara memasak dengan bahan-bahan segar dan sehat dapat membantu masyarakat memahami dan mengadopsi diet Mediterania dengan lebih baik.

Dalam kesimpulannya, diet Mediterania memainkan peran penting dalam pencegahan penyakit kardiovaskular melalui konsumsi makanan sehat yang kaya akan lemak sehat, sayuran, buah-buahan, dan ikan. Dengan mengadopsi pola makan ini, serta mengintegrasikan gaya hidup aktif, individu dapat mengurangi risiko penyakit jantung secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempromosikan diet Mediterania sebagai pilihan yang sehat dan berkelanjutan bagi kesehatan jantung di seluruh dunia. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, diharapkan lebih banyak orang akan beralih ke diet Mediterania dan menikmati manfaat kesehatan yang ditawarkannya.

 

Referensi:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline