Lihat ke Halaman Asli

Surat Cintaku

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bukankah sudah pernah ku sampaikan

aku tak mampu cintaimu dengan sederhana

bukankah mentari pagi ini tlah gambarkan

seberapa berarti dirimu bagi embun pada bunga

mengertilah aku sangat sangat mencintaimu

bahkan untuk tak iyakan maumu pun aku tak mampu

pahamilah mau ku wahai menyejuk hatiku

jangan tolak untaian kata indahku untukmu

gundah ku bila kau merintih dengan aduan

perih hati sangat terasa bila kau meneteskan kesedihan

karna apa??

karna bahagiaku hanya pada senyumanmu

karna hati ku terlalu rapuh jika kesedihanlah yang ada padamu

pagi ini tak ku rasakan sentuhan kasihmu

namun sayangmu menyentuh langsung ke dalam hatiku

siang ini tak ku dengar seruan perhatianmu

namun ku tau itu ada jauh lebih indah dalam relungku

malam ini harusnya kau belai manja lelahku

namun ku rasakan belaianmu dalam sepertiga malam doamu

kau selalu belai telingaku  dengan nasihatmu

kau uraikan betapa agungnya Yang Maha Kuasa

kau jabarkan betapa sempurnanya Algoritma-Nya

kau ungkapkan betapa sayang Yang Maha Kuasa pada seorang hamba

jangan pernah untuk mencintaiku wahai penyejuk hatiku

jangan pernah abaikan aku dengan kekesalan wahai mentari pagiku

jangan pernah lupakan cinta rumit yang tlahku ciptakan wahai bunga hidupku

jangan pernah lepaskan erat peluk cintaku wahai bidadari yang tlah hadirkanku

by: Zeni Nurhapsari

for my lovely mom ♥ _




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline