Lihat ke Halaman Asli

Penantang Ahok-Djarot, Siapa ?,

Diperbarui: 22 September 2016   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                           sumberfoto,www.salamdakwah.com

Yusril Ihza Mahendra yang paling duluan mengalami kekecewaan berat, jikalau tidak ada harapan dengan PDIP, barangkali Yusril juga akan mempertimbangkan ikut pencalonan Gubernur DKI, hanya karena PDIP mengindikasikan terbuka terhadap Calon selain Ahok, maka dengan sigap majulah dia mendaftarkan dalam proses pemilihan Calon Gubernur yang akan diusung PDIP.

Namun apa daya ternyata Megawati mengambil alih penentuan Calon Gubernur DKI pada pilkada 2017 mendatang, dengan melalui upacara sederhana serta memberikan kesepakatan dengan Ahok, maka pada tanggal 21 September kemarin PDIP dipimpin langsung oleh Megawati mengusung Pasangan Ahok -- Djarot sebagai Calon resmi yang didukung PDIP, bersama sama dengan Partai pendukung lain secara terbuka ikut serta mendampingi pada saat pendaftaran di KPU.

Keputusan yang dilakukan mendekati hari final pendaftaran telah mengguncang jagad politik Pilkada DKI, secara langsung mengimbas tidak hanya kepada Yusril namun juga mengimbas Partai partai, yang ternyata mereka memang belum mengerucut memilih pasangan Calon, bahkan koalisi nyapun juga terkesan dadakan. Buru buru terpaksa melakukan banyak hal yang diluar prediksi masyarakat.

Hingga sore hari masih belum ada kesepakatan diantara Koalisi Partai partai, ternyata mengalami hambatan teknis maupun filosofis, tidak bisa dihindari adanya sejarah kelam perseteruan diantara mereka dimasa lalu, hal inilah yang menghambat kerekatan mereka dalam membentuk Koalisi, terjadi tarik menarik kepentingan nilai nilai keyakinan masih mewarnai kepentingan itu. 

Partai Demokrat sangat sulit untuk bisa kompromi dengan Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo, demikian juga antara PKB dan PPP, yang memiliki konstituen yang hampir berhimpitan dan hal inilah yang menjadi kerikil hambatan diantara mereka, friksi yang ada ditingkat bawah seringkali merembet keatas.

Partai Demokrat, PAN, PPP dan PKB telah mengadakan Rapat tertutup di Cikeas, kamis sore telah memiliki pasangan Calon Gubernur DKI yang sudah mereka sepakati, tinggal mengkomunikasikan dengan Partai Gerindra dan PKS, dan ditunggu kesepakatannya masuk kedalam koalisi besar, namun Partai Gerindra dan PKS masih juga belum memutuskan, hingga jam 11 malam hari kamis, keputusan kedua partai itu ditunggu .

Apabila Partai Gerindra tidak ikut serta berada dalam satu koalisi, maka dengan didukung 4 partai Calon Gubernur yang diusung tetap akan didaftarkan hari jumat 23 september esok harinya.

Apakah Bersama sama atau tidak,maka ada dua kemungkinan, apabila ikut serta maka, akan ada dua pasangan calon Gubernur 2017, yaitu pasangan calon yang disung oleh Koalisi kekeluargaan lengkap, melawan calon pasangan petahan Ahok - Djarot, sebagai Pasangan Calon dari PDIP dkk. Namun apabila Partai gerindra dan PKS memutuskan maju sendiri, maka akan ada 3 pasang calon Gubernur DKI 2017. 

Calon pertama adalah Pasangan calon Petahana Ahok - Djarot, Calon kedua adalah pasangan calon yang diusung Partai Demokrat, PAN, PPP, dan PKB yaitu pasangan calon yang masih dirahasiakan, namun bocorannya adalah Calon yang turun dari langit ?,  dan pasangan calon yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS, masih belum jelas kelanjutannya besok hari jumat.

Namun hingga malam hari, PKS dan Partai Gerindra justru masih belum bisa mencapai kesepakatan diantara mereka, untuk mengusung pasangan calon, termasuk pertimbangan masuk bergabung dengan koalisi 4 partai. Mereka justru baru merencanakan akan mengumumkan di hari jumat keesokan harinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline