Lihat ke Halaman Asli

FIFA Datang, PSSI Meradang, Menpora Tenang

Diperbarui: 30 September 2015   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada apa gerangan dijagad sepakbola indonesia, kok mendadak menjadi sangat heboh dan rame, sepertinya tidak ada apa apa, malah terkesan lamban, perhelatan turnamen sepakbola yang digagas Menpora cq Tim Transisi, terlihat berjalan normal tak ada yang lepas tanpa kendali, semua berjalan biasa saja, istilah kerennya on the right track.

Hanya ada gangguan sedikit mengganggu, ketika ada WO yang dilakukan oleh Bonek FC, itupun tak menyisakan kontroversi, tanggapan biasa saja seperti dinamika turnamen biasa, ternyata hanya menghasilkan penilaian negatif terhadap Bonek FC, sama sekali tidak menyentuh Mahaka sebagai penyelengara turnamen, apalagi menyentuh kewibawaan Tim Transisi, jauh lagi kepada Menpora.

Hanya sentuhan sedikit sudah cukup menghentikan kegaduhan yang ada, Mahaka dengan tegas menyatakan kesalahan serta menghukum Bonek Fc sebesar 100 juta, itupun Mahaka memberikan keringanan karena kasihan menurut Mahaka. Kini justru mahaka memiliki pegangan lebih kuat untuk segera melanjutkan turnamen pada babak semifinal dan final.

Hukuman yang berat dan jauh menyakitkan sudah menanti, apabila Klub peserta semifinalis melakukan ulah dan mengganggu perjalanan turnamen, setiap ancaman kegagalan turnamen akan disikapi dengan tegas, bahkan Mahaka memberikan peluang semua klub mensortir wasit 2 dari 25  wasit yang disediakan oleh Mahaka, untuk menjadi pengadil pada pertandingan yang akan dijalani oleh mereka.

Mahaka jelas tak akan mau mengalami kejadian lagi, seperti WO bonek fc yang sangat merugikan pemasukan bagi turnamen piala presiden, yang secara langsung memangkas pendapatan Mahaka, untuk itulah maka kini Klub tidak lagi memiliki alasan untuk mendeskreditkan wasit yang akan menjadi pengadil dilapangan.

PSSI ada dimana, tentu seharusnya tenang tenang saja, apalagi sudah dalam keadaan Beku, nama PSSI sudah tidak lagi bisa dijadikan bargaining untuk melakukan dialogue dengan siapapun, kejadian pengusiran Tim  PSSi di malaysia adalah pukulan telak kepada mereka, agar secepatnya menghentikan semua upaya yang tak ada gunanya, selain lebih merendahkan harkat dan martabatnya sendiri.

FIFA dan AFC sudah tidak memiliki koneksi apapun dengan siapapun yang mengaku sebagai federasi anggota FIFA di Indonesia, karena sejak lama FIFA sudah menjatuhkan keputusan sanksi kepada PSSI, alias tidak lagi mengakui keberadaan PSSI, karena PSSI dianggap gagal mempertahankan diri, menjadi federasi yang representatif NKRI.

Putusnya pengakuan FIFA terhadap PSSI adalah kelanjutan dari tercabutnya keberadaan PSSI dihadapan otoritas negara yang dipresntasikan oleh Pemerintah cq Menpora, begitulah seharusnya memahami surat Pemerintah cq Menpora, yang tidak mengakui keberadaan PSSI dengan segala kegiatannya di Indonesia.

Oleh karena itulah hubungan FIFA dengan NKRI adalah langsung dan mutlak melalui saluran saluran diplomatik resmi pemerintah, tidak ada lagi kepanjangan tangan di Indonesia sejak PSSI disuspensi FIFA.

Kegaduhan sebenarnya hanya karena melihat upaya kelompok yang masih merasa memiliki eksistensi yang sudah tidak diakui ada, dan keberadaannya sudah lama tak lagi menghiasi kegiatan sepakbola, oleh karena itulah semua yang menyangkut sepakbola tentu akan melalui pihak yang berkompeten, yang hari ini masih diberikan kepada Tim Transisi.

Pemerintah dengan tegas sudah memberikan peringatan keras kepada asprov, dalam kegiatannya harus ada dibawah naungan Tim Transisi, tidak boleh ada sedikitpun PSSI didalam proses kegiatannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline