Lihat ke Halaman Asli

Gerindra Rontokkan SDA dan ARB, Siapa Berikutnya?

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Golkar akan menggelar Rapimnas membahas nasib pencapresan Ical. Rapimnas itu akan digelar di hari pertama pembukaan pendaftaran capres cawapres."Kita merencanakan Rapimnas tanggal 18 di Jakarta," kata Waketum Golkar Fadel Muhammad di KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (7/5/2014).

Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Golkar melalui Waketum Fadhel Muhammad, oleh karena itulah sejak sekarang hingga tanggal 18 Mei ARB seolah dibekukan, tidak boleh lagi melakukan manuver2 yang bisa membahayakan golkar dikemudian hari sebagai lembaga.

Sepak terjang ARB yang menyetujui perubahan posisi nya, dari Capres menjadi Cawapresnya Prabowo adalah perbuatan lancang yang melampaui kewenangannya sebagai Ketua Umum, dan sekaligus menafikan keberadaan mekanisme Partai Golkar yang sudah disepakati dalam AD/ART.

ARB telah menjadi korban kedua Prabowo/Gerindra, setelah jatuh korban pertama SDA/PPP, yang sekarang menunggu nasib pemakzulannya oleh PPP. sebagai reaksi atas kelancangannya memutuskan koalisi dengan Gerindra tanpa melalui mekanisme organisasi yang sudah di atur.

PKS yang kini sedang mengalami kondisi optimisme yang berlebihan, ketika Gerindra melamar PKS melalui surat resmi yang di  layangkan sejak minggu lalu, dengan serta merta menawarkan koalisi masif bersama Gerindra.

Oleh karena itulah kini PKS mengajukan Cawapresnya untuk bisa disandingkan dengan Prabowo sebagai wujud komitmen koalisi dan juga bagi2 kekuasaan kabinet, yang dianggapnya sebagai konsekwensi wajar dari koalisi yang dibentuk.

Namun begitu banyak calon Cawapres yang akan disandingkan dari PKS, yang hingga kini masih terjadi tarik menarik hebat didalam organisasi PKS, dan hal itu memang sudah diprediksi akan terjadi tarik menarik kepentingan yang ada didalam Organisasi PKS, dimana memang sejak awalnya merupakan banyak kepentingan yang terfraksi didalam PKS.

Opportunity yang disodorkan oleh Gerindra melalui koalisi, ternyata, menjadi titik rawan perpecahan yang terfraksi didalam Organisasi, yang sudah mulai kelihatan terpecahnya fraksi2 atau kelompok2 didalam memperjuangkan kepentingannya masing2 untuk mengisi opsi yang disodorkan Gerindra.

Sementara PKS ngotot menuntut haknya sebagai anggota koalisi, tanpa ada pembicaraan dengan PKS Gerindra juga menawarkan kerjasama koalisi dengan PAN yang disambut baik oleh Hatta Rajasa, dengan masuknya PAN, terjadi polarisasi yang cukup berarti antara segitiga Gerindra Golkar dan PKS.

Pasca dengan PAN, Buru buru dengan melihat peluang yang ada, terbawa kepentingan SBY dan Partai Demokrat, yang dengan aktip membicarakan Gerindra /Prabowo, sekaligus memberikan attensi atas upaya Gerindra menyusun Koalisi.

Sementara ARB dan Golkar Beku tak lagi melanjutkan pembicaraan dengan Gerindra, menunggu Rapimnas yang akan di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014, yang merupakan batas mulai didaftarkannya Capres dan Cawapres yang ikut dalam Pemilu Presiden.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline