Lihat ke Halaman Asli

Kampanye Buka-bukaan, Hapuskan Pencitraan

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1401584803718062655

sumberfoto,www.solopos.com

Sak bejo bejane wong kang lali, Isih bejo wong kang eling lan waspodo.

Karier kini adalah fondasi kehidupan masa depan

Orang sering lupa dan gebyah uyah, bahkan seringnya orang mengukur baju dibadan sendiri, ya akhirnya tidak pas dan seringkali meleset, karena memang ukuran badan orang beda beda. Mengukur baju ya harus dibadan orang yang akan memakainya, bukan dibadan sendiri.

Jokowi adalah Jokowi dengan segala perilaku dan ciri khasnya yang tak bisa dinilai, kecuali dengan upaya mau mengerti dan memahami latar belakang pribadinya, sifat sifat dasar serta pengalaman yang dialaminya sedemikian sehingga membentuk karakter yang kini sering dilihat oleh kita.

Karena Jokowi adalah Capres dan salah satu pemimpin bangsa Indonesia, sudah selayaknya menjadi perhatian seluruh rakyat, upaya Kita memahami dan mengerti, akhirnya membuahkan rasa dan tumbuh rasa simpati,  membentuk ikatan kebersamaan dalam mengarungi kehidupan bersama.

Siapapun yang berdiri pada posisi Jokowi, tentu juga akan menjadi sorotan serta menghadapi penilaian setiap saat dari warga, rekam jejak kehidupannya tentu akan menjadi ajang penelusuran serta penyelidikan seluruh masyarakat, itu adalah ikhtiar masyarakat untuk bisa memahami dan mengerti, apa saja yang kita lihat yang sekaligus kita kagumi.

Sebagai pemimpin yang menjadi idola masyarakat, tentu tak bisa mengelak terhadap upaya penelusuran dan penyelidikan masyarakat dalam upayanya memastikan apa yang dirasa dan dilihatnya, adalah sesuatu yang memang begitu adanya, bukan dihasilkan oleh kepura puraan dan upaya mengelabuhi latar belakang hidupnya.

Keikhlasan seorang pemimpin membuka seluruh rekam jejak kehidupannya, adalah wujud keridhoannya menerima tugas dan amanah untuk menjalankan mandat, yang akan diterimanya di kemudian hari, siap menerima segala konsekwensi yang akan timbul ketika didaulat menjadi pemimpinnya.

Masyarakat tak bermaksud serta bertujuan untuk mengorek ngorek rekam jejak masa lalu, namun itu adalah upaya masyarakat untuk bisa memahami dan mengerti perilaku serta sepakterjang Pemimpin yang akan didaulatnya, sehingga tak terjadi kesenjangan antara kenyataan dan harapan, realitas perilaku pemimpin yang asli merupakan faktor utama masyarakat menjatuhkan pilihannya.

Black campaign atau white campaign sama saja, kalau yang ditampilkan adalah rekam jejak pencitraan yang justru mengaburkan perilaku yang sebenarnya, Namun Kedua duanya bukanlah hal yang tabu dan absurd, apabila rekam jejak sebenarnya bisa dilihat dan dimengerti, sehingga masyarakat akan dengan mudah menjatuhkan pilihannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline