Lihat ke Halaman Asli

SEL (Soail-Emosional Learning) dan CASEL (Collaborative Academic Sosial-Emosional Learning)

Diperbarui: 22 Januari 2025   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

       A. Social-Emotional Learning (SEL)

Definisi: Social-Emotional Learning (SEL) adalah proses di mana individu memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memahami dan mengelola emosi, berempati terhadap orang lain, membangun hubungan yang positif, membuat keputusan yang bertanggung jawab, dan mengatasi tantangan secara efektif. SEL tidak hanya berkaitan dengan pengembangan pribadi, tetapi juga dengan kemampuan berinteraksi dan bekerja dengan orang lain dalam konteks sosial.

Komponen SEL: Menurut Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), ada lima kompetensi utama dalam SEL:

-Kesadaran Diri (Self-awareness): Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, nilai, dan keyakinan diri sendiri serta pengaruhnya terhadap perilaku dan pemikiran.

-Manajemen Diri (Self-management): Kemampuan untuk mengatur emosi, mengendalikan perilaku, menetapkan dan mencapai tujuan pribadi, serta mengelola stres.

-Kesadaran Sosial (Social awareness): Kemampuan untuk memahami perspektif dan empati terhadap orang lain, baik dalam konteks sosial, budaya, atau lingkungan yang beragam.

-Keterampilan Membina Hubungan (Relationship skills): Kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dengan orang lain, berkomunikasi secara efektif, dan bekerja sama dalam tim.

-Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible decision-making): Kemampuan untuk membuat keputusan yang sehat dan etis, mempertimbangkan berbagai pilihan, dan memahami dampak dari keputusan tersebut terhadap diri sendiri dan orang lain.

Tujuan dan Manfaat SEL:
-Peningkatan Kesejahteraan: SEL berfokus pada pengembangan individu yang sehat secara emosional, yang akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan mental dan fisik.

-Peningkatan Akademik: Penelitian menunjukkan bahwa pengembangan keterampilan sosial-emosional dapat meningkatkan prestasi akademik siswa. Dengan pengelolaan emosi yang lebih baik, siswa dapat lebih fokus dan berkinerja lebih baik di sekolah.

-Pengurangan Masalah Perilaku: Siswa yang mengembangkan keterampilan SEL cenderung memiliki perilaku yang lebih positif, mengurangi insiden kekerasan, bullying, atau perilaku berisiko lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline