Zelika Nur Aviva_132235086_Endorfin_Universitas Airlangga
Perlunya mengenal penyakit Lupus
Lupus merupakan penyakit autoimun sistemik yang ditandai dengan adanya autoantibodi terhadap autoantigen, pembentukan kompleks imun dan disregulasi sistem imun sehingga menyebabkan kerusakan pada sejumlah organ dalam tubuh. LES (lupus systemic erythematosus) dapat menyerang satu atau lebih sistem organ.Lupus adalah penyakit inflamasi sistemik kronis yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang rusak sehingga mulai menyerang jaringan dan organ tubuh. Peradangan akibat lupus dapat menyerang berbagai bagian tubuh, seperti kulit, persendian, sel darah, paru-paru, dan jantung.
Tanda penyakit Lupus
Gejala awal seringkali mirip dengan penyakit lain sehingga sulit didiagnosis. Gejala lupus sangat bervariasi. Ada yang jinak dan ada pula yang bahkan mengancam nyawa. Gejala lupus yang paling umum pada semua pasien apapun jenis kelaminnya adalah:
- Mudah lelah
- Sakit kepala
- Nyeri sendi
- Demam
- Anemia
- Nyeri dada saat bernapas dalam-dalam
- Ruam merah dari pipi hingga hidung
- Sensitivitas terhadap cahaya atau sinar matahari
- Rambut rontok hingga kebotakan (alopecia)
- Pendarahan tidak normal
- Jari menjadi pucat saat kedinginan (fenomena Raynaud)
- Sariawan di mulut atau koreng di hidung
Faktor yang mempengaruhi Penyakit Lupus
Lupus eritematosus sistemik adalah penyakit inflamasi autoimun kronis yang etiologinya tidak diketahui, dengan beragam manifestasi klinis dan perjalanan penyakit. Faktor genetik, imunologi dan hormonal serta lingkungan juga berperan dalam perkembangan penyakit. Faktor risiko LES adalah:
- Faktor genetik: diketahui bahwa sekitar 7% pasien LES mempunyai kerabat dekat (orang tua atau saudara kandung) yang juga didiagnosis menderita LES. Oleh karena itu, faktor genetik menjadi salah satu faktor risiko terjadinya LES. Hingga saat ini diketahui ada sekitar 30 varian genetik yang terkait dengan timbulnya LES.
- Faktor lingkungan: penggunaan obat-obat tertentu, merokok, infeksi, stres, makanan, antibiotik khususnya kelompok sulfa dan penisilin) dan cahaya ultraviolet (matahari) merupakan faktor pemicu timbulnya LES.
- Faktor hormonal: wanita lebih sering terkena LES dibandingkan pria. Meningkatnya laju perkembangan LES sebelum menstruasi atau selama kehamilan mendukung gagasan bahwa hormon, terutama estrogen, menyebabkan LES.
Penatalaksanaan Penyakit Lupus
Penatalaksanaan pasien penyakit LES dilakukan dengan meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup sehingga penderita LES dapat menjalani hidup normal tanpa kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penatalaksanaan umum yang harus dilakukan adalah:
- Hindari merokok
- Hindari aktivitas fisik berlebihan
- Hindari perubahan iklim karena akan mempengaruhi proses inflamasi
- Hindari stres dan trauma fisik
- Diet khusus sesuai organ yang terkena
- Hindari paparan sinar matahari secara langsung, terutama sinar ultraviolet mulai pukul 10.00 hingga 15.00
- Mengenakan pakaian ketat dan mengoleskan tabir surya minimal SPF30PA++ 30 menit sebelum keluar rumah.
- Hindari pajanan lampu UV (ultraviolet)
- Hindari penggunaan metode KB atau obat lain yang mengandung hormon estrogen.
- Pemeriksaan rutin ke dokter
- Minum obat secara teratur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H