Plastik sekali pakai, seperti kantong kresek tipis, sedotan yang tak tergantikan di minuman dingin, dan wadah makanan yang seolah tak terpisahkan dari pesan antar, menawarkan kepraktisan dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun, kemudahan yang diberikan material ini dibayangi oleh konsekuensi yang mahal bagi lingkungan dan kesehatan kita.
Jejak lingkungan plastik sekali pakai terbentang jauh sebelum Anda menentengnya pulang. Proses produksinya melahap energi dalam jumlah besar dan bergantung pada bahan bakar fosil, yang tak ayal berkontribusi pada polusi udara dan pemanasan global.
Ironisnya, masa pakai plastik ini singkat, hanya beberapa menit untuk membawa barang belanjaan atau menyesap minuman. Namun, jejaknya di bumi bisa bertahan ratusan, bahkan ribuan tahun. Bayangkan tumpukan sampah plastik yang mencemari lautan, sungai, dan tanah selama berabad-abad. Hewan liar terancam terjerat atau menelan plastik tersebut, berujung pada kematian atau terganggunya sistem reproduksi.
Selain sampah berskala besar, plastik juga terurai menjadi mikroplastik, partikel plastik berukuran sangat kecil. Mikroplastik mencemari rantai makanan karena termakan oleh hewan laut. Akibatnya, mikroplastik bisa berada di piring makan kita melalui hidangan seafood. Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik berpotensi mengganggu kesehatan manusia.
Untuk menanggulangi permasalahan plastik sekali pakai, dibutuhkan perubahan perilaku dan kebijakan yang lebih tegas. Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa kita lakukan:
Membawa tas belanja sendiri: Ganti kantong kresek dengan tas belanja yang kuat dan bisa digunakan berulang kali. Saat ini, banyak pilihan tas belanja lipat yang modis dan mudah dibawa ke mana pun.
Tolak penggunaan sedotan: Minum langsung dari gelas atau bawa sedotan logam yang bisa dipakai berulang kali. Beberapa restoran cepat saji juga sudah mulai menawarkan opsi tanpa sedotan.
Gunakan wadah makan dan minum sendiri: Saat memesan makanan atau minuman take-away, bawalah wadah milik sendiri. Ini mengurangi penggunaan wadah plastik sekali pakai yang biasanya langsung dibuang.
Pilah dan daur ulang sampah plastik: Mengelola sampah dengan baik merupakan tindakan preventif penting. Pisahkan sampah plastik dari sampah organik dan pastikan Anda membuangnya pada tempat khusus sesuai petunjuk daur ulang.
Selain tindakan individual, kebijakan pemerintah juga memegang peranan penting. Penerapan pajak kantong plastik dan larangan terhadap plastik sekali pakai dapat mendorong masyarakat untuk beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan.