Lihat ke Halaman Asli

Paralel

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari apa hati mereka terbuat hingga tega membagi diri untuk mempunyai lebih dari satu teman dekat?

Apa yang ada di pikiran mereka saat memutuskan untuk bermain dengan lebih dari dua hati?

Alasan apa yang membuat mereka rela membagi bibir dan tangan-tangan mereka untuk menjamah raga yang berbeda?

Nafsu hasrat birahi?

Ada bajingan hidup dengan sifat kelakiannya yang pandai merayu memanfaatkan wanita suci yang tak pernah bermain dengan cinta. Datang kalau lagi butuh saja, minta cium pipi kanan kiri lalu pergi cari lagi mangsa lebih jelita.

Kagetnya ada juga wanita berparas malaikat cantik yang ternyata tak mau kehilangan para pendekar-pendekarnya yang mengejarnya. Ah, sekalian manfaatin saja. Satu ciuman untuk setiap upeti emas yang diberi. 3 pendekar disimpannya terang-terangan dan tak mau memilih satu. Malaikat Jalang? Atau Wanita malam?

Lalu mereka yang mendua, yang berpoligami sok suci merasa bisa berbagi adil air mani dan nafsunya itu maksudnya apa? Mau dibilang apa?

Orang macam apa sih mereka-mereka?

Oh ternyata mereka hidup di dunia?

Atau haruskah saya bertanya....

"Dunia apa yang kita tinggali sekarang hingga ternyata bangsat-bangsat tak berhati itu benar-benar ada dan nyata?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline