Sini kamu, duduk di sebelah saya. Sini, kita bicara.
Oh ya, ada peraturannya. Jangan bicara sampai saya selesai berbicara.
Saya marah. Ya, saya marah. Kamu terlalu lancang. Lancang untuk bilang lancang. Kamu tahu kan saya wanita? Oh tidak, tidak ada diskriminasi gender disini. Tapi bukan sebaiknya pria menghargai wanita?
Mulutmu itu, itu biang masalahnya. Kalau saja bisa kamu mengendalikannya, setidaknya jangan sampai hal yang disebut privasi terkemuka muncul ke dunia, hal akan baik-baik saja.
Kamu bilang apa tadi? Saya penipu? Kamu merasa dijebak? HAH! Makin jadi amarah saya.
Maaf ya maaf saja. Tak perlu lah alasan nananana untuk membetulkannya.
Saya pun begitu, marah ya marah.
Memaki, mengumpat, lega lalu selesai. Dan entah kenapa tak perlu maaf kalo sudah terlampiaskan.
Saya hanya ingin kamu tahu saya kecewa maka saya marah.
5 menit sesudah terlampiaskan juga sudah reda.
Saya hanya ingin kamu tahu saya marah, saya kecewa.