Lihat ke Halaman Asli

Hikayat Lelaki

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tahun 3140

Hidup ditahun 3140 tidak seindah hidup di tahun 2012, walaupun saat itu umat manusia dihebohkan oleh isu kiamat yang akan hadir dan melumatkan apa yang ada dipermukaan bumi. Muncul karena kepongahan menafsirkan kalender peradaban lama, yang mungkin saja dibikin karena keisengan.

Tahun 3140 menjadi tahun yang paling suram, lebih suram dari isu kiamat 2012 satu milenium yang lalu. Tahun ini menjadi puncak kegelisahan masyarakat dunia, menjadi bagian sejarah yang harus dicatat dan diingat anak cucu kelak, bagus lagi jika nantinya menjadi dongeng, legenda ataupun mitos. Karena tepat tahun 3140 manusia pertama kali yang diciptakan Tuhan, yakni lelaki telah habis…ya lelaki telah habis, musnah dari bumi ini, menyatu dengan tanah dan debu, musnah binasa. Maka tak pelak tahun ini menjadi bagian penting dari sejarah kaum perempuan pembenci kaum lelaki, karena pada akhirnya tujuan mereka telah tercapai.

“manifesto telah menjadi nyata, kita menang!!”, teriak salah satu perempuan pembenci lelaki.

“mitos itu telah runtuh, kita penguasa dari kaum lelaki!!”, tambah perempuan pembenci lelaki yang lain.

Kaum lelaki punah bukan karena tak ada sebab, bukanlah sekonyong-konyong karena pembantaian, layaknya Nazi membantai Yahudi, disuntik virus, dimarjinalkan, diisolasi atau dimasukan dalam kamp konsentrasi dan tidak diberi makan. Kaum lelaki musnah karena ulah kaum manusia sendiri. Memurtadkan diri dari alam, membenci alam.

Polusi udara, air, dan tanah yang luar biasa hebat tingginya, kadar kimia, radiasi yang kuat pada tubuh manusia membuat manusia berevolusi. Hingga akhirnya, kaum perempuan hanya bisa melahirkan perempuan, bukan lelaki, sama sekali bukan lelaki. Walapun memakai jamuan tradisi, tips dari eyang buyut, tetap saja perempuan yang lahir. Tidak sekalipun di klinik di dunia ini seorang perempuan melahirkan orok lelaki.

Setelah lelaki terakhir mati mengenaskan karena muntaber, total manusia di dunia adalah perempuan. Punah pulalah pastur, pendeta, kyai, musik metal, dan semua hal yang identik dengan tubuh lelaki.

Tahun 3160

Duapuluh tahun setelah eforia jatuhnya rezim lelaki di bumi ini, geliat kecemasan sosial muncul. Kecemasan sosial yang lebih besar dari krisis ekonomi global, perang nuklir, atau penyebaran virus mematikan. Kecemasan sosial dikarenakan kemungkinan punahnya kaum perempuan karena tidak adanya lelaki.

“tidak perlu takut”, ujar perempuan dari aliran radikal yang datang dari Roma dalam sebuah kongres perempuan dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline