Lihat ke Halaman Asli

Aku Ingin Menjadi Edelweiss

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin menjadi edelweis

Yang cantik dalam keserdehanaan

Menjadi teman bagi ilalang dan rerumputan

Yang indah di pandang

Tapi tak terjamah sembarang tangan

Aku ingin menjadi edelweiss

Perlambang sebuah rasa

Yang sering di sebut orang sebagai “cinta”

Yang suci dan abadi

Yaa…

Aku mencoba menjadi edelweiss

Untuk lelaki yang telah di gariskan tuhan menjadi jodoh ku

Aku ingin ia tangan pertama yang menyentuh ku,

Lalu membawa ku pulang ke rumah nya

Untuk di jadikan teman di sisa hidup nya

Aku tak ingin menjadi bunga lain

Apa pun itu

Yang walau cantik tapi bisa tumbuh di mana saja

Dan semua tangan bisa menjamah nya

Hanya untuk mereka buang kembali ketika ia mulai layu

Edelweiss berbeda..

Setiap orang yang memiliki nya

Akan menyimpan nya

Meskipun ia sudah layu kekuningan

Ia tetap cantik di pandang

Dan masih setia menghiasi sudut ruang di sebuah rumah

Note:

This poem to someone became my first and the only one man in my live

I don’t know who is he, but I believe he is the best one

That God send to guard and love me in the rest of my life

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline