Lihat ke Halaman Asli

Sukses dengan "Duit"?

Diperbarui: 8 Februari 2019   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terkadang kita sering merasa prustasi ketika kita telah merasakan kegagalan, tapai kita tidak sadar bahwa dengan kegagalan kita bisa mengevaluasi diri agar menjadi lebih baik. degan kegagalan juga kita tahu akan artinya perjuangan. 

Disuatu Kampung ada seorang penjual gorengan setiap hari dia berjualan tapi pengahsilannya pas-pasan  bahkan hanya memiliki keuntungan sedikit. tidak  jarang dalam perjalananya berdagang terpesat dalam benaknya rasa prustasi. 

Setiap harai sang pedagan ini berjaualan tanpa kenal waktu akan tetapi gorengannya masih lagu dikit. Sang pedagang ini merasa prustasi, Tidak lama berselang sang pembeli yang berprofesi sebagai ustadz di kampungnya menghampiri sang penjual gorengan. 

ustadz :" assalamualaikum wr. wb.

pedagang  :" waalaikumussalam wr. wb. eh ustadz tumben kemari ?

ustadz :" iya nih bang, istri saya ingin di belikan gorenagan".

pedagang :" berapa ustadz, ??"

ustadz : " 10.000 an aja bang, eh bang kok  kelihatan ada massalah gitu ?"

pedagang : " iya ini ustadz belakangan ini pengahsilan saya makin lama makin kurang aja ustadz.( jawab sang pedagang sambil membungkus gorenagn pesanan ustdz ).

 ustadz : " yang sabar aja bang pasti akan menbantu hambanya yang bersabar, karena allah bersama orang-orang yang bersabar".

pedagang : " iya ustadz saya sudah bersabar, tapi terkadang saya sering ngeluh dan prustasi ustdz".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline