Lihat ke Halaman Asli

Zeembry

Founder of BABASTUDIO.com - Konsultan Web, Mobile Apps & Internet Marketing.

Sejarah dan Pemanfaatan e-Learning atau Pembelajaran Elektronik

Diperbarui: 5 Maret 2020   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

E-learning atau Pembelajaran Jarak Jauh atau Pembelajaran Elektronik, yang pada dasarnya adalah alat bantu (penunjang) untuk mengatasi masalah keterbatasan jarak, waktu, biaya dan tenaga pengajar. E-learning bukan sama sekali menghilangkan tenaga pengajar dan interaksi dalam belajar yang mungkin sebagian orang takutkan atau khawatirkan.

Dan jauh sebelum teknologi internet diluncurkan, kursus jarak jauh sudah ditawarkan untuk memberikan siswa pendidikan pada mata pelajaran atau keterampilan tertentu. Pada 1840-an Ishak Pitman mengajar murid-muridnya melalui korespondensi atau surat menyurat yang dikirim melalui kantor pos.

Saat ini, bagaimana memperlakukan teknologi pembelajaran elektronik (e-learning) dalam hal belajar mengajar?

Untuk memahami pertanyaan di atas, mari kita melihat awal mulai dari pemanfaatan pembelajaran elektronik (e-learning) ini.


Pelatihan Berbasis Komputer (CBT)


E-learning pertama kali dimulai oleh Universitas Illinois, Urbana-Champaign pada tahun 1960 dengan menggunakan Sistem Instruksi Berbasis Komputer (Computer-Assisted Instruction) yang dijalankan di komputer PLATO, diciptakan oleh Profesor Don Bitzer.

Sejak saat itu, tahun 1990, era CBT (Computer-Based Training) atau Pelatihan Berbasis Komputer mulai bermunculan. Aplikasi E-learning dikemas dalam bentuk CD-ROM, dijalankan di Komputer Personal (PC) Standalone. Isi materi dapat berupa tulisan maupun multimedia (Foto, Ilustrasi, Audio, Animasi dan Video).


Simulasi Pembelajaran di Asahimas


Asahimas Flat Glass Tbk. P.T. merupakan pabrik untuk pengolahan kaca datar dan berbagai produk kaca otomotif. Mesin produksinya tidak pernah berhenti bekerja dan beroperasi 24 Jam. Jadi terkadang ada orang baru yang ingin mengadakan pelatihan untuk mengoperasikan mesin, hal tersebut tidak akan pernah bisa praktek. Ini karena mesin pabrik tengah beroperasi dan kalau berhenti akan menganggu produksi. Jadi peserta pelatihan tersebut hanya tahu teori, dan saat diterjunkan ke lapangan tidak siap karena tidak pernah praktek.

Di sinilah dibutuhkan Simulasi Pembelajaran, Tim Baba Studio sebagai perusahaan Konsultang e-Learning memberikan solusi menggunakan CBT (Computer-Based Training), menghubungkan antara Mesin Simulasi ke Komputer PC. Komputer berperan sebagai mesin pabrik, dan tombol keyboard diganti dengan mesin operasi yang sebenarnya. Ini pembuatan tahun 2010 menggunakan software Macromedia Flash yang mengakses Micro-controller untuk merubah keyboard menjadi mesin yang ada tombol operasinya.



Pada awalnya petinggi dari luar negeri, dari negara Jepang tidak yakin bahwa orang Indonesia bisa membuat hal tersebut sehingga proyek ini tidak begitu menarik bagi mereka. Tetapi karena kepercayaan salah satu divisi di Asahimas terhadap Baba Studio. Dengan upaya dan budget mandiri dari divisi itu sendiri, akhirnya proyek tersebut berhasil dan membuat kagum para petinggi di Asahimas, termasuk dari Jepang. Dan kemudian direkomendasikan agar simulasi pembelajaran ini bisa digunakan di seluruh pabrik-pabrik lainnya untuk meningkatkan keahlian para staff. Bangga juga membuktikan bahwa orang Indonesia bisa membuktikan apa yang tadinya diremehkan oleh orang luar.


Asyiknya belajar IPA dengan CD Interaktif


Berikut pembuatan cd interaktif tahun 1998, pembelajaran IPA melalui animasi, video, suara, gambar dan tulisan.

03-5e5e2065097f367e13318d22.jpg

02-5e5e1f00d541df5eb826e5c2.jpg

01-5e5e2074d541df3e4d7ed842.jpg


CD Edutainment ACA Asuransi
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline