Lihat ke Halaman Asli

Tak Semudah yang Kukira

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Postingan ini sebenarnya lebih bertujuan untuk mendapatkan ide segar nan inspiratif untuk saya pribadi dari teman2 kampusiana. Kalau kata anak muda sekarang, hati dan pikiran saya sedang galau. Galau karena sirkulasi keuangan saya besar pasak daripada tiang. Saya ingin sekali mempunyai penghasilan sampingan yang dapat menutupi kesulitan saya sekarang.

Beberapa minggu belakangan, saya pun tergiur dengan bisnis online yang sekarang menjamur. Bukan hanya karena fasilitas media online yang begitu mudah, cepat, dan luas dalam merangkul pasaran, tapi juga karena modal yang tidak sebesar jika membuka bisnis offline. Saya pun mulai mencoba dengan hal-hal kecil seperti aksesoris-aksesoris wanita yang target pasaran saya remaja perempuan ke atas.

Karena masih tahap coba-coba bismillah, saya pun belum berani membuka toko online shop dengan fasilitas situs bisnis online yang sekarang lebih mudah didapatkan. Saya masih dalam tahap media facebook, twitter, dan sebagainya.Mudah, karena memang hanya memulai dengan membuat akun dan mempromosikannya segencar mungkin. Saya pun paham betul, sesuatu tak akan berhasil tanpa rintangan.

Barang-barang saya peroleh dari berbagai supplier dari berbagai daerah. Sebenarnya, agak dilematis, karena kita pun harus menghitung untung rugi nya dengan beban ongkos kirim dari supplier ke kita. Tapi apa boleh buat, saya mengedepankan barang-barang handmade yang bisa dijadikan pre-order atau pemesanan sesuai selera customer. Sedangkan para pengrajin rata-rata di luar Jakarta.

Menyenangkan pada awalnya membayangkan bahwa calon pelanggan kita bisa tertarik dengan embel-embel "bisa pesan sesuai selera" yang berarti mereka bisa berkreasi sendiri dan menjadi barang yang modelnya hanya mereka yang punya. Tapi nyatanya, saya masih kelabakan mengatur tanggal tutup PO dan masa waktu pembuatan dan pengiriman dari supplier. Pelanggan bisa saja hilang kepercayaan karena waktu tunggu yang cukup lama. Ingin membuat sendiri, tapi rasanya saya belum cukup membuat kerajinan tangan yang layak jual.

Kepercayaan dalam membangun bisnis online menjadi pondasi utama dalam merangkul calon pelanggan. Dan ternyata memang, memulai dari nol seperti cukup sulit mengingat sudah banyaknya toko-toko online besar yang sudah memiliki ribuan pelanggan. Satu minggu buka, saya baru mendapat kurang dari 10 pelanggan. Tapi bagi saya, ini sudah merupakan awal yang cukup baik. Mencoba dan memulai lebih baik bukan dari pada berdiam diri saja?

Apakah anda punya cerita lain tentang bisnis kecil-kecilan anda? Nice to share.. ^^




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline