Lihat ke Halaman Asli

Macam Metode Kelahiran

Diperbarui: 26 Maret 2016   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dok kompas"][/caption]

 

Berbicara soal kelahiran, bagi seorang ibu ada banyak cara atau teknik yang bisa ia pilih untuk melahirkan buah hatinya. Tentunya cara yang akan dipilih haruslah di sesuaikan dengan kondisi bayi dan juga sang ibu.

 maka berikut adalah macam metode kelahiran :                

 1. Persalinan normal

Jenis persalinan ini adalah jenis persalinan yang terbaik, bahkan bisa dikatakan bahwa seorang ibu bukanlah ibu sejati jika tidak melahirkan bayinya secara normal, karna mengingat berabagai dampak positif yang dihasilkan dari proses persalinan ini.    
 dan untuk melakukan persalinan ini setidaknya ada 3 hal utama yang perlu diperhatikan, yaitu : kekuatan mengejan sang ibu, keadaan jalan lahir, dan juga keadaan janin. Adapun prosesnya adalah mengeluarkan bayi dengan tanpa alat bantu apapun melalui alat vital sang ibu.

2. persalinan dengan alat bantu vakum

[caption caption="dok kompas"]

[/caption]

Persalinan dengan bantuan vakum pada dasarnya tergolong sebagai persalinan normal, hanya saja dibantu dengan alat berupa vakum. Vakum atau ekstrasi vakum adalah alat penghisap berbentuk cup yang digunakan untuk menarik keluar bayi dengan perlahan dan lembut. Cara kerjanya hampir seperti vacuum cleaner tetapi prosesnya lebih manusiawi. Cara penggunaan vakum adalah dengan meletakkan vakum di atas kepala bayi. Alat ini menggunakan tenaga pompa atau listrik. Vakum dinyalakan pada saat ibu mengejan dan mulut rahim sudah terbuka penuh, serta kepala bayi sudah berada di bagian bawah pinggul. Vakum hanya akan dilakukan jika terdapat beberapa kemungkinan buruk, di antaranya adalah :

- Membahayakan kesehatan dan nyawa ibu dan anak.          
 - Proses persalina yang lama sehingga ibu kehabisan tenaga.            
 - Ibu mengalami hipertensi (preeklamsia).      
 - Gawat janin yang ditandai dengan denyut jantung janin lebih dari 160 kali permenit atau melambat mencapai 80 kali permenit (bayi kekurangan oksigen).

[caption caption="dok kompas"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline