Lihat ke Halaman Asli

Zidna Nurul Izzatika

Mahasiswa Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jember

Urban Farming, Konsep Pertanian yang Strategis di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 19 Juni 2020   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Pinterest.com/urbanagriculture

Pada era globalisasi saat ini, para masyarakatnya memiliki sebutan denga ciri khas yaitu "generasi milenials". Generasi millennials saat ini memiliki pandangan dan pemeikiran untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan demi mencapai ketahanan pangan negara dimana pun berada, di wilayah perkotaan maupun di wilayah pedesaan terpencil sekalipun. 

Pada wilayah perkotaan kegiatan pertanian bisa saja di lakukan entah itu disektor tanaman pangan maupun perternakan. Permasalahan pada pertanian perkotaan adalah ketersediaan lahan. 

Konsep pertanian Urban farming yang sangat cocok dengan kondisi perkotaan yang ada di Indonesia, dengan kepadatan penduduk saat ini dan juga menjadi salah satu cara jitu pemerintah daerah pada perkotaan untuk menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. 

Selain itu, urban farming  memiliki potensial dalam memperbaiki dan membentuk keberlangsungan pembangunan kota. Dalam sistem pemerintahaan perkotaan ada tiga faktor landasan utama, yaitu pembangunan dalam hal pemerintahan, pembangunan dalam hal sosial, dan pembangunan dalam hal ekonomi. Kesemua faktor harus saling berjalan, terikat dan berkesinambungan.

Urban farming dalam sistem pembangunan perkotaan menjadi faktor penunjang berjalannya 3 faktor landasan utama, karena konsep urban farming  memiliki keunggulan memasok ketersediaan pangan yang sehat dan aman.

Sebagai penghijauan, meningkatkan kesehatan lingkungan, menciptakan suatu komunitas, memberikan suatu pembelajaran atau pengedukasin dalam hal baru, akan tercipta diversifikasi pangan, mengfisiensikan reduksi energi, dan tentunya akan memasok pemasukan dan keragaman pengusaha dibidang pertanian. 

Konsep Urban farming, juga terkenal dengan usaha tani yang sangat mudah karena hanya di siram setiap hari serta di berikan pupuk hayati dan sudah menerapkan konsep zero waste (pupuk dibuat degan memanfaatkan limbah rumah tangga). Konspe pertanian seperti ini bisa di aplikasikan berupa vertikultur, hidroponik, aeroponic, dan semacamnya.

Penerapan Urban farming  sangat fleksibel sekali dalam hal tempatnya, bisa di terapkan pada halaman rumah, balkon, halaman pekarangan rumah, maupun dak atap rumah dan bidang datar vertikal maupun horizontal lainnya. 

Media tanam dan tempat yang diggunakan pada konsep pertanian ini sangat bisa dengan memanfaatkan barang rongsok seperti botol minum, kaleng cat, bak plastik, ember, peralon dan sejenisnya. Adapaun media yang digunakan adalah arang, sekam, sabut kelapa, mos, dan sebagainya. Jenis komoditas pertanian yang bisa diusahakan pada konsep urban farming adalah

  • Tanaman pangan seperti sawi, seledri, pakcoy, kuaci, selada, bayam kangkung, tomat, strawberry, cabai, melon, anggur, timun dan lainnya.
  • Tanaman obat sejenis jahe, sereh dan lengkuas
  • Tanaman hias
  • Tanaman umbi -- umbian seperti kentang, talas, dan ketela

Pada awal tahun 2020 dunia dibuat gempar dan kebingungan atas menyebar dan mewabahnya suatu virus baru yaitu coronavirus (SARS-CoV-2) yang menyebabkan enyakit Coronavirus disease (COVID-19). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline