Lihat ke Halaman Asli

Seusai Hujan Reda

Diperbarui: 16 September 2017   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

Suatu waktu nanti
Ketika aku atau kamu yang pergi
Kira-kira,
Apa yang tersisa?

Suatu masa nanti,
Setelah aku atau kamu tiada
Kiranya,
Apa yang menetap setelah segalanya berusaha digenggam erat?

Kau tahu?
Itu pikirku yang mengendap
Setelah bertahun menggenggam khayal dengan kuat

Seperti malam yang pergi dan menyisakan Fajar
Meninggalkan harapan juga semangat baru untuk pagi
Namun tak jarang
Ketika malam pergi, yang tersisa adalah bekas luka dalam hati

Seperti ketika matahari terbenam dan meninggalkan senja
Ia membawa tentram karena penyesalan yang ikut terbenam
Atau bahkan menyisakan sesak dalam jiwa
Karena dimulailah malam yang gulita, kubah bumi yang menjadi hitam
Dan memunculkan sosok bulan berbintang

Setelah awan putih yang menjadi awan abu-abu
Membawa pekat aroma kelabu antara aku dan kamu
Memaksa cerebrumku untuk menerjemahkan serangkaian kode rumitmu, bagiku,
Dan mengkategorikannya dalam satu jenis perasaan
Yang meninggalkan banyak kalimat tanya yang tidak kau jawab

Benarkah kira-kiraku selama ini?
Atau salah?
Lantas apa sebenarnya?

Begitulah kiranya perdebatan didalam sana terjadi
Antara hati dan diri sendiri

Seusai hujan reda dan menyisakan tanya
Pekat aroma petrichor
Juga  angin sepoi-sepoi

Seusai hujan reda dan menyisakan tanya
Tawa lepas yang biasa tersisa dari suatu pertemuan,
Hari ini apa yang tersisa?

Seusai Hujan Reda
Rintik hujan yang tersisa
Membawamu pergi jauh
Begitupun aku

Seusai hujan reda
Dan matahari yang malu-malu bertanya
Jangan lagi kita bertemu dan saling sapa
Setelah hari ini,
Tak ada lagi yang namanya kita

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline