Lihat ke Halaman Asli

Senja : Buram

Diperbarui: 1 April 2017   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fotografer : Papah (Fadly Tantu)

Hening menemani malam
Hanyut dalam sepi
Bintang berkelip dalam remang
Dan rembulan di peraduan
Harmonis dalam perbedaan

Aku duduk terdiam
Detik jam tua yang berdetak
Menemani waktu yang kian renta
Menembus cakrawala kehidupan

Aku bertanya namun yang terdengar bisu
Bersama langit malam, semua kuutarakan
Tentang resah diri melihat gembaran negeri
Yang pemimpinnya kadang khilaf dan tuli pada kata nurani

Beragam suku dan budaya
Ada dalam Bhineka Tunggal Ika
Perbedaan dalam harmoni
Hendaklah junjung tinggi dalam hati

Wahai anak bangsa!
Kita tercipta berbeda
Bukan untuk sebuah pertentangan
Apalagi soal beda suku, budaya, ras bahkan agama

Perbedaan antara kita
Untuk memainkan nada-nada indah
Seperti dalam tangga nada : do re mi fa sol la si do

Wahai negeri penuh ragam,
Dimana damaimu tersimpan?
Jangan musnah seluruh damai itu
Meski kini tertutup kabut kelabu

Apakah aku hanya bisa diam?
Melihat negeri dengan lukisan buram
Cahaya yang kian temaram
Membuat langit-langit Pertiwi tampak mencekam

Anak bangsa
Percayalah
Banyak yang menginginkan kita pecah
Jadi, mari buat keinginan mereka patah
Dengan tetap mempertahankan segala keharmonisan

Anak bangsa,
Cukup umur negeri ini saja yang senja
Tapi jangan negerinya
Cukup waktu saja yang senja
Tapi jangan kita

Senja : Buram
Senja : Terang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline