Lihat ke Halaman Asli

Kamu dan Kelabu

Diperbarui: 16 Desember 2016   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Hari ini
Di tempat kuberdiri
Makin banyak pula kupahami
Segala yang mulanya tak begitu kumengerti

Kau tahu?
Rintik hujan berlomba jatuh dan luruh
Pergi dari awan kelabu

Langit di kota Palu
Warnanya abu-abu
Bagaimana langit di kotamu?
Apa warnanya begitu?

Tentang abu-abu,
Aku ingin memberitahumu
Tentang sesuatu
Yang ku ingin kamu tahu

Cukup warna favoritmu saja yang abu-abu
Tapi hidupmu jangan
Cukup langit saja yang kelabu
Tapi hatimu jangan

Cukup baju-bajumu saja yang abu-abu
Tapi pikirmu jangan
Cukup awan saja yang kelabu
Tapi nuranimu jangan

Bilamana kau baca puisi ini nanti
Kuharap kau mengerti
Tentang segala sudut pandang yang ada di hati
Dan tentang nurani yang suci

Bilamana kau menerkaku
Kuharap kau benar
Tentang keinginanku tentangmu
Dan juga harapanku tentangmu

Bilamana tak kunjung kau pahami
Setidaknya kelak kau kan sadari
Meski itu harus menunggu kata nanti

Tentang abu-abu
Cukup langit saja yang kelabu
Asal bukan kamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline