Lihat ke Halaman Asli

Untukku, Namamu Hujan

Diperbarui: 15 Oktober 2016   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Debur ombak bergemuruh dalam jingga
Membasuh karangnya cerita
Tentang kita
Terangkai dalam kata-kata

Dari relung hatiku,
Sesungguhnya ia membisu
Karena lewat aksara, salah menyampaikan rindu
Hingga nuraniku berbicara tentang sendu

Tadi mendung
Awan tebal mengungkung
Pikiranku pun bergemuruh
Tersambar petir, basah oleh air

Sekarang, diluar pintu rumahku,
Hujan deras mengguyur pekarangan
Merontokkan bunga-bunga
Bunga yang mekar salah waktu

Hai hujan,
Aku ingin menyapamu.
Dari balik tirai kamarku,
Dari balik jendela berembunku

Maaf,
Seluruh kisah tentangmu
Kutulis dengan bisu
Dilembar-lembar kelabu

Maaf,
Seluruh cerita tentangmu
Kukuburkan dalam-dalam
Bersama waktu yang telah berlalu

Maaf,
Seluruh detikku
Benar-benar terhenti
Saat membahas segala tentangmu

Kamu adalah hujan
Kamu adalah hujanku
Hujan deras mengguyur sayap kata-kataku
Menyamarkan sajak-sajakku

Menulis segala tentangmu
Tidak cukup satu-dua buku
Butuh halaman hingga beribu
Hingga keram tanganku untuk mengukir namamu
Tak 'kan mampu menggambarkan semua tentangmu

Untukku,
Namamu adalah hujan
Kunamakan hujan, karena seperti ini adanya
Kamu datang dan pergi sesukamu saja

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline