Lihat ke Halaman Asli

Etika dan Moralitas Filsafat Dakwah

Diperbarui: 19 November 2024   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

- Pengertian Etika Dakwah. Etika dalam kegiatan dakwah sangat penting, karena tanpa etika, seseorang bisa bertindak sesuka hati dan hanya mengikuti keinginannya sendiri. Etika berkaitan dengan konsep nilai-nilai dan perilaku moral. Jika seseorang bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut, maka ia dianggap memiliki etika dan menunjukkan sikap serta tindakan yang etis dan berakhlak.

- Etika berasal dari kata Yunani “ethos,” yang berarti karakter atau sifat, yang merujuk pada bagaimana seseorang seharusnya bertindak. Aristoteles, seperti dikutip oleh Jalaluddin Rahmat, menjelaskan bahwa ethos mencakup karakter komunikator yang meliputi pikiran yang baik, akhlak yang baik, dan niat yang baik (good sense, good moral character, good will).

- MACAM-MACAM ETIKA DAKWAH

Etika seorang dai mencerminkan akhlak Islam yang disampaikan dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi. Tutty Alawiyah menjelaskan bahwa seorang dai harus memiliki sifat-sifat berikut:  

- Al-Shidq (jujur, tidak berbohong). Kejujuran mencakup niat, perkataan,

- Al-Shabr (sabar dan tabah). Kesabaran dibagi menjadi tiga, yaitu sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi perbuatan maksiat, dan sabar dalam menghadapi ujian atau bahaya.

- Ar-Rahmah (kasih sayang). Seorang dai harus memiliki rasa kasih sayang kepada sesama.

- Tawadu’ (rendah hati).

Seorang dai harus menghindari sikap sombong dan bersikap rendah hati

- Amanah( terpercaya) Kepercayaan merupakan sifat utama yang harus dimiliki seorang dai sebelum yang lainnya.

- Macam-macam kode etik dakwah:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline