Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Prosa Lirik untuk Laila

Diperbarui: 4 Juni 2019   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tatapan teduhmu, Laila, laksana Kitab Safinatun Najah; Perahu Keselamatan yang bisa membawaku  arungi laut kasih tak berbatas tepi dengan berbekal dayung Qurrotul Uyun.

Senyuman manismu, Laila, laksana Kitab Taqrib; penuh panduan kesucian. Semoga pelukan lembutmu bisa menjadikanku Futuuhul Ghaib. Andai saja engkau pun tahu, bahwa cinta adalah bagian dari ilmu, akan kugenggam jiwa dengan Ta'limul Muta'alim Thariqatta'allum bersama dua belasa pasal kesetiaan.

Tapi, Laila, segala ucapku untukmu hanyalah ghair murakkab; tersusun tiada arti,  sebab engkau telah menjadikanku sebagai nun yang dii'rab nashab; arti hadirku yang harus terbuang. Padahal, aku ingin dikau menjadi mubtada bagiku, dan aku menjadi khabar bagimu. Bukankah sebaik-baik mubtada, tak akan berarti tanpa khabar?

Oleh Zayn Al Muttaqien

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline