Lihat ke Halaman Asli

ZAYMAH BUBIYAH

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan FEB ULM

Ekonomi Islam: Solusi Islam untuk Kesejahteraan Umat di Tengah Sosialisme Kuba dan Korea Utara

Diperbarui: 21 Juni 2024   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram/vie_sauvage_nature_voyage

Dalam lanskap ekonomi global, berbagai sistem telah diuji untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dua contoh yang mencolok adalah sosialisme di Kuba dan Korea Utara. Namun, dari sudut pandang Islam, ekonomi Islah atau reformasi ekonomi Islam dianggap sebagai alternatif yang lebih unggul. Artikel ini akan membahas penerapan sosialisme di Kuba dan Korea Utara serta mengeksplorasi bagaimana ekonomi Islah dapat menawarkan solusi yang lebih baik untuk kesejahteraan umat.

Sosialisme di Kuba dan Korea Utara

Penerapan Sosialisme di Kuba

Kuba mengadopsi sosialisme setelah revolusi 1959, dengan fokus pada kolektivisasi pertanian, nasionalisasi industri, dan penyediaan layanan sosial gratis seperti pendidikan dan kesehatan. Meskipun berhasil meningkatkan indikator sosial tertentu, ekonomi Kuba sering mengalami stagnasi dan ketergantungan pada bantuan eksternal, terutama dari Uni Soviet sebelum runtuhnya.

Penerapan Sosialisme di Korea Utara

Korean Central News Agency/Korea News Service/AP

Korea Utara menerapkan sosialisme dengan fokus pada kemandirian dan otarkisme melalui ideologi Juche. Dengan kolektivisasi tanah dan nasionalisasi industri, negara ini mengatur ekonomi melalui rencana lima tahun dan memprioritaskan pembangunan militer. Namun, isolasi internasional dan manajemen ekonomi yang buruk menyebabkan kemunduran ekonomi dan krisis pangan yang parah pada 1990-an.

Ekonomi Islam: Pendekatan Islam terhadap Ekonomi

Dokumen Pribadi

Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline