Lihat ke Halaman Asli

Kelompok KKM 47 Desa Sukopuro

Mahasiswa/Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Pengolahan Limbah Kulit Singkong Menjadi Pupuk Organik Cair oleh Mahasiswa KKM 47 UIN MALANG Guna Memaksimalkan Potensi Daerah Desa Sukopuro

Diperbarui: 7 Februari 2024   00:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKM 47 UIN MALANG/dok. pri

Sukopuro, Kab. Malang, 23 Januari 2024.

Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Reguler kelompok 47 dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang,  telah berinovasi dalam pemanfaatan limbah singkong. Penelitian telah berhasil menguji limbah singkong menjadi pupuk organik cair di Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.

Program ini diprakarsai oleh para mahasiswa KKM Reguler UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai bagian dari upaya mereka untuk memberikan solusi terhadap masalah lingkungan dan memperkenalkan praktik berkelanjutan kepada masyarakat setempat yaitu limbah singkong yang sebelumnya dianggap sebagai sampah, kini diolah menjadi sumber daya yang bernilai.

KKM 47 UIN MALANG/dok. pri

Mahasiswa KKM Reguler UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengungkapkan bahwa proses pembuatan pupuk organik cair ini melibatkan beberapa tahap yang cermat. Pertama, limbah singkong dikumpulkan dari para petani setempat. Kemudian, limbah tersebut diolah melalui proses fermentasi alami yang memanfaatkan bakteri dan mikroorganisme tertentu. Proses fermentasi ini bertujuan untuk mengubah limbah organik menjadi pupuk yang kaya akan nutrisi. "Kami ingin mengubah paradigma tentang limbah. Limbah bukanlah sesuatu yang harus dibuang begitu saja, tetapi bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat," ujar salah satu anggota tim KKN dengan latar belakang program studi kimia.

Pupuk organik cair yang dihasilkan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan ramah lingkungan. Dengan menggunakan pupuk ini, petani di Desa Sukopuro diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman mereka secara alami tanpa merusak lingkungan sekitar.Bapak Hadi selaku Ketua RT 08 sekaligus seorang petani di desa tersebut, menyambut baik inisiatif mahasiswa tersebut. "Kami sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh para mahasiswa. Pupuk organik cair ini akan membantu kami dalam meningkatkan hasil pertanian tanpa mengganggu keseimbangan alam," ujarnya dengan antusias.

KKM 47 UIN MALANG/dok. pri

Selain membantu dalam pembuatan pupuk, mahasiswa juga memberikan pelatihan kepada petani tentang penggunaan pupuk organik cair dan praktik pertanian ramah lingkungan lainnya. Diharapkan, inisiatif yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN kelompok 47 UIN Malang ini dapat dilanjutkan oleh masyarakat lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengoptimalkan potensi sumber daya lokal untuk keberlanjutan lingkungan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline