Selamat pagi para reader ...
Tulisan ini saya persembahkan untuk seluruh masyarakat Indonesia khususnya guru-guru muda yang selalu berkarya dan mempunyai jiwa semangat menatap masa depan, yang tetap terus mengabdikan diri untuk bangsa Indonesia.
Disini saya ingin menyampaikan beberapa pokok bahasan yang erat kaitannya dengan kemajuan iptek yang sedang menjadi momok besar bila disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak baik.
Di abad ini, banyak kita jumpai perubahan-perubahan dalam kehidupan kita entah itu karena memudarnya kebiasaan -- kebiasaan baik atau karena kemajuan iptek yang membuat kita sering hanyut dan kurang bisa mencermati serta mensikapi perubahan yang ada.
Anehnya, perubahan yang ada sekarang ini merupakan perubahan yang sangat kompleks yang meliputi banyak aspek dalam kehidupan kita, misalkan saja dengan adanya alat komunikasi yang semakin canggih atau yang biasa kita sebut smartphone yangdibekali dengan fasilitas baru seperti aplikasi - aplikasimedia sosial yang kebanyakan orang belum mampu menggunakannya secara bijak dan bertanggung jawab.
Kita semua tahu bahwa masyarakat Indonesia, setengah dari kita sudah menggunakan internet,akan tetapi tingkat literasi pada media sosial dan kemampuan masyarakat untuk memahami serta menganalisis suatu berita masih sangat rendah.
Dengan adanya aplikasi -- aplikasi sosial media baru seperti facebook, blackberry messenger, whatsapp, line, dan sejenisnya yang belum bisa kita gunakan secara bijak malah menjadi sasaran empuk bagi orang -- orang yang ingin memicu adanya tindakan penyalahgunaan media sosial untuk menyebarkan berita -- berita bohong/hoax.
Berita-berita hoax tersebut biasanya berisikan tulisan-tulisan persuatif, bernada provokatif yang seringkali berkenaan dengan berbagai macam hal yang ada di sekitar kita. Cara kita membedakan berita hoax atau bukan, bisa kita cermati pada isi berita tersebut, yaitu :
- Biasanya berisikan kalimat persuatif yang berupa ajakan-ajakan.
- Bernada menyudutkan pihak tertentu (provokasi)
- Tidak dibarengi dengan alasan-alasan yang jelas
- Tidak adanya narasumber atau situs resmi yang berarti bahwa berita tersebut seperti surat kosong tanpa disertai adanya nama penulis atau sejenisnya.
Pentingnya bagi kita, sebagai manusia yang peduli pada pendidikan sebaiknya kita memberikan pembekalan -- pembekalan dan penguatan dalam penggunaan berbagai aplikasi sosial media pada anak didik kita.
Sayangnya, acap kali kebanyakan dari kitapun masih sering salah mengartikan dan menganalisa sebuah berita. Sering juga kita malah ikut serta dalam rangka penyebaran berita -- berita hoax tersebut. Tindakan --tindakan seperti itu memberikan dampak tidak baikdiantaranya menyebabkan rusaknya hubungan baik antar sesama, menjatuhkan orang lain, memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Apabila berita hoax mengena pada sebuah produk sudah pasti produk tersebut bisa terdiskreditkan dan merosot nilai jual di masyarakat akhirnya produk tersebut tidak laku terjual, dan yang sangat mencengangkan akibat berita hoax yang telah di sebar ulang/di broadcase pada media sosial akan menimbulkan kegaduhan dalam kehidupan bermasyarakat.
Seperti halnya saya sendiri, saya pernah mendapati beberapa broadcase yang berisikan berita -- berita "hoax" yang di dalamnya mengandung informasi -- informasi baru yang belum saya tahu kebenarannya. Awalnya saya merasa beruntung sekali mendapat informasi seperti itu, dan saya juga ikut serta dalam penyebaran berita tersebut.