Lihat ke Halaman Asli

Yayi Solihah (Zatil Mutie)

Penulis Seorang guru dari SMK N 1 Agrabinta Cianjur

Ketika Duka Kehilangan Saudara Selama 16 Tahun, Terjawab Keajaiban Media Sosial

Diperbarui: 28 Februari 2021   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Diary ....

Sebuah kabar duka menyapa keluarga kami di tahun 2005. Hilangnya kontak komunikasi dengan kakak sepupu saya yang menikah dengan warga Pakistan seketika membuat uwak harus menderita stroke.

Anak keduanya yang harus rela dia lepas mengikuti kewajiban sebagai istri yang taat, harus terpisah dari sanak keluarga sejak tahun 1991. Pernikahan mereka diadakan di kantor duta besar Pakistan. Kala itu saya masih balita berumur 4 tahun.

Kakak sepupu saya yang bernama Maspupah harus pindah kewarganegaraan mengikuti suaminya. Walaupun kala itu mereka terus bekerja di negara Saudi Arabia. Namun, jarak yang memisahkan kami sangatlah jauh.

Hanya lewat telpon atau surat saja kami bisa melihat dan mendengar keadaannya nun jauh di negeri orang. Tahun 2005 mereka sudah berada di Pakistan. Anaknya sudah ada 8 Perempuan 4 dan laki-laki 4.

Jika melihat di fotonya, semua lucu-lucu. Canti khas Pakistan dan ganteng khas ras Arya. kakak memang setelah lulus SMA memilih bekerja di sebuah restoran di Arab Saudi, hingga akhirnya menemukan jodoh pria asal Pakistan.

Sebuah kabar menyebutkan jika tempat tinggal kakak di Rawalpindi terkena bencana banjir dan longsor. Banyak korban yang jatuh. Saat itu kami mencoba menghubungi nomor telepon yang biasa dipakai kakak. Ternyata tidak aktif. Berbagai usaha yang dilakukan untuk mencari keberadaan kakak nihil. Harapan kami pun sirna berganti sebuah duka.

Kami sekeluarga mengikhlaskan beliau. Dari berita dan informasi kami menyimpulkan beliau sekeluarga meninggal. Penyakit uwak semakin parah. Dari darah tinggi hingga stroke dengan sebelah organ tubuhnya lumpuh.

Tahun 2010 saya mencoba mencari tahu melalui media sosial Facebook. Saya mencoba berteman dengan orang Pakistan. Saya mencoba mencari informasi berdasarkan alamat terakhir yang ada di surat.

Dari informasi yang saya terima ternyata. Lokasi itu tidak mengalami bencana alam. Saya mulai curiga, tapi saya tidak menyampaikan hal ini kepada keluarga uwak. Saya terus menggali informasi. Kebetulan teman dunia maya saya itu baik dan sopan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline