Pahlawan di masa sekarang bukan lagi bermakna orang yang berjuang dengan senjata. Mengisi kemerdekaan dengan kreativitas, kepedulian dan kerja nyata di masyarakat justru menjadi pahlawan dalam arti yang lebih luas.
Banyak kisah orang yang sukses dan bermanfaat serta peduli kepada lingkungan sekitar. Sebagai contoh sosok Edi Ramli atau yang dikenal Kang Era. Sahabat saya yang begitu peduli terhadap fenomena kurangnya minat baca di masyarakat. Beliau berjuang dari titik nol membangun taman bacaan masyarakat gratis di wilayah Sindangbarang, Cianjur selatan.
Sebagai seorang tenaga honorer yang mengajar di SMK Negeri 1 Sindangbarang, di usia yang masih terbilang muda. Edi Ramli menebar virus literasi, dengan jargon: "Cik Baca!" yang bermakna ayo membaca. Beliau juga aktif dalam mempromosikan potensi alam dan wisata Cianjur selatan melalui medsos dan kegiatan pameran.
Sepak terjangnya di dunia literasi yang berfokus kepada masyarakat memang tak perlu diragukan. Taman bacaan masyarakat yang diawali tahun 2010 itu masih sederhana dan hanya memakai tempat di rumahnya pribadi. Buku-bukunya pun masih dapat dihitung jari. Namun, Kang Era tak berhenti berjuang, walau dengan terseok-seok selama empat tahun memperjuangkan keberadaan taman bacaan.
Akhirnya dengan perubahan nama TBM yang lebih unik dengan ciri khas Sunda yaitu Saung Aksara. Tepatnya pada 27 September 2014 taman bacaan masyarakat itu resmi dibuka untuk umum dengan tambahan nama kecamatan di belakangnya, menjadi Saung Aksara Sindangbarang. Koleksi buku yang didapat dari donatur pun semakin banyak. Untuk mencapai sasaran yang lebih banyak kegiatan TBM pun diperluas menjadi perpustakaan sistem keliling.
Untuk tempat rutin Kang Era membidik pusat kota kecamatan yaitu di Alun-alun Sindang barang atau sudut-sudut keramaian kampung. Pada akhir pekan tentunya tempat ini menjadi tempat berkumpulnya banyak orang terutama para remaja dan anak-anak.
Kang Era pun tak henti mensosialisasikan kampanye melek literasi ini dengan membuat fanspage saung aksara di berbagai medsos. Bahkan bisa diakses di YouTube kegiatan beliau, anak-anak dan remaja yang membaca di Saung Aksara ini.
Dari awal beliau rela merogoh kocek sendiri untuk pembelian dan renovasi fasilitas di taman bacaannya. Memang hanya sedikit orang yang masih peduli dengan perhatian terhadap perkembangan sosial terutama anak-anak. Apalagi di zaman sekarang, gadget sudah menjadi konsumsi terbesar para bocah. Dengan mengadakan perpustakaan keliling Kang Era berharap bisa sedikit membantu mengurangi kecanduan anak-anak terhadap gadget.
Perjuangannya tak sia-sia. Melalui ajang pameran, stand Saung Aksara Sindangbarang selalu ikut menampilkan koleksi buku-buku bacaan yang bermanfaat untuk masyarakatnya. Ane sendiri sudah pernah mendonasikan buku antologi cerpen ane dan kawan-kawan literasi yang terbit di Penerbit Rumah Imaji serta buku puisi hadiah event menulis.
Siapapun ikut terharu melihat perjuangan Kang Era dalam memompa semangat para generasi penerus bangsa agar mencintai literasi melalui membaca. Sesuai pepatah membaca adalah gudangnya ilmu. Tentu jika kita malas membaca, maka tak ada ilmu yang kita dapatkan.