Lihat ke Halaman Asli

Yayi Solihah (Zatil Mutie)

Penulis Seorang guru dari SMK N 1 Agrabinta Cianjur

Konsistensi di Dunia Literasi Tahun 2020, Akankah Tetap Terjaga di Tahun Ini?

Diperbarui: 12 Januari 2021   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Dok.pri

Tahun 2020 rasanya begitu banyak kisah yang terlewati di tahun ini. Tak sedikit rintangan, perjuangan dan kebahagiaan yang menghiasi perjalanan hidup saya di tahun berangka cantik ini.

Diawali awal tahun saya mengikuti test CPNS untuk kategori guru bahasa Indonesia SMK/SMA. Pilihan saya jatuh di salah satu SMA negeri di Kabupaten Garut. Tentu saja doa terbesar saya dan keluarga, bisa lolos dalam tes SKD yang dilaksanakan di bulan Februari.

Walaupun saya sudah masuk di kategori honorer yang digaji oleh provinsi namun, keinginan untuk meraih mimpi yang satu ini tak pernah padam. Dalam kondisi si bungsu yang masih menyusui, saya memboyong keluarga untuk menunggu tes. Namun, takdir berkata lain. Perjuangan yang ke-4 saya mencoba peruntungan di jalur test ini gagal.

Saya tidak berputus asa, dan melanjutkan perjalanan hidup. Berbagi ilmu dengan para siswa-siswi. Saya juga bersyukur di tengah pandemi ekonomi keluarga masih tetap stabil. Honor untuk guru dari pemprov tidak ikut terganggu. Walaupun seperti itu tapi saya berusaha menghemat pengeluaran keluarga salah satunya dengan lebih banyak bercocok tanam sayur baik di pinggir rumah atau di pot.

Beberapa Buku yang terbit 2020: Dok.pri

Beberapa Buku yang terbit 2020: Dok.pri

Berbeda dengan hobi saya di dunia literasi. Jika tahun sebelumnya saya begitu produktif mengikuti berbagai event menulis cerpen. Dan rata-rata even antologi, bahkan menjadi juara di beberapa event. Tahun sebelumnya lebih dari 15 buku antologi yang berhasil diterbitkan. Namun, tahun 2020 produktivitas saya sempat menurun.  Walaupun menurun, total buku antologi yang saya hasilkan dan terbit dari tahun 2017 hingga 2020 sudah mencapai 30 lebih buku. Sebagian buku saya donasikan ke taman bacaan masyarakat. 

Salah satu cerpen dimuat di majalah pendidikan: Dok.pri

Donasi buku untuk TBM: Dok.pri

Bukti karya tulis untuk pengawas SMK: Dok.pri

Sebenarnya penurunan mood menulis cerpen ini dimulai sejak persiapan testing, lalu pembelajaran di sekolah dialihkan dengan sistem daring. Otomatis adaptasi pembelajaran ini menyita perhatian dan waktu yang cukup banyak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline