Lihat ke Halaman Asli

Zata Sabrina

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Putuskan Rantai Penularan Virus Corona dengan Isolasi Mandiri di Rumah yang Baik dan Benar

Diperbarui: 6 Agustus 2021   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Poster Sosialisasi Isolasi Mandiri di Rumah/dokpri

RW 7 Kelurahan Sambiroto, Semarang (1/8) – Isolasi mandiri di rumah atau biasa disingkat isoman dapat dilakukan oleh orang yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19, orang yang positif COVID-19 tanpa gejala (OTG), dan orang yang positif COVID-19 dengan gejala ringan. Isoman merupakan salah satu protokol Kesehatan yang jika pelaksanaannya baik dan benar dapat mengurangi risiko penularan virus corona ke orang sekitar pasien yang tekonfirmasi positif COVID-19.

RW 07 Kelurahan Sambiroto merupakan salah satu daerah yang berada di Kota Semarang, dimana angka terkonfirmasi positif COVID-19 meningkat di lingkungan ini. Salah satu penyebabnya adalah karena banyak dari warga yang belum mengerti bagaimana cara melakukan isoman dengan baik dan benar supaya tidak terjadi penularan ke anggota keluarga yang lain ataupun tetangga sekitarnya. Selain itu, banyak warga yang belum tahu tentang cara mengelola limbah masker yang benar, hal ini membuat salah satu mahasiswi KKN Tim II 2020-2021 mengadakan sosialisasi mengenai bagaimana melakukan isolasi mandiri di rumah dengan baik dan benar sesuai protokol kesehatan.

Para peserta terdiri dari 14 ibu-ibu dari perwakilan masing-masing RT yang sedang melakukan arisan RW, lalu disambung dengan acara sosialisasi. Acara yang berlokasi di Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) RW 07 Kelurahan Sambiroto ini dimulai pada pukul 16.00 WIB dan berlangsung sekitar 30 menit. Sebelum dimulainya sosialisasi, dilakukan pretes kepada peserta untuk mengetahui tingkat pengetahuan isolasi mandiri di rumah. Kegiatan sosialisasi ini tetap berlangsung sesuai potokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan menggunakan handsanitizer.

Adapun bahasan pada acara sosialisasi adalah mengenai:

  • Kamar tidur yang ideal untuk isoman
  • Kamar mandi yang ideal untuk isoman
  • Gejala dan tanda bahaya saat isoman
  • Aktivitas penting saat isoman
  • Cara pengelolaan limbah masker medis
  • Hal yang harus diperhatikan jika isoman telah selesai

Warga terlihat antusias saat mengikuti sosialisasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai cara mencuci baju pasien, cara mencuci alat makan pasien dan jam berjemur yang tepat pada jam berapa. Setelah dilakukan sosialisasi, para peserta dibagikan soal post tes untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan pengetahuan mengenai isolasi mandiri di rumah.

Gambar Acara Sosialisasi di PAUD/dokpri

“Tentang materi tepat karena banyak yang belum tahu mengenai apa yang dilakukan bila salah satu anggota keluarganya positif COVID-19. Dan juga sangat bermanfaat untuk ibu-ibu di RW 7, karena kemarin banyak yang positif dan isoman di rumah”, ujar ibu RW yang juga merupakan peserta kegiatan sosialisasi.

Acara ini ditutup dengan kegiatan menempel poster di depan pintu masuk PAUD yang berjudul ‘Isolasi Mandiri di Rumah’. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan pengetahuan warga mengenai isolasi mandiri yang baik dan benar dapat meningkatkan sehingga dapat memutus rantai penularan virus corona terutama akibat dari kesalahan dalam melakukan isolasi mandiri di RW 07 Kelurahan Sambiroto.

Gambar Penempelan Poster Sosialisasi di PAUD RW 7/dokpri

Penulis         : Zata Sabrina El Suffa (Program Studi Kedokteran/ Fakultas Kedokteran)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline