Uni Soviet X Indonesia
Setelah Perang Dunia 2 berakhir hubungan antara Indonesia dan Uni Soviet meguat saat keduanya menjalin kerja sama diplomatik pada 1950, saat itu Uni Soviet membutuhkan sekutu di Asia Tengara sedangkan Indonesia butuh bantuan untuk menyingkirkan dominasi Belanda.
Salah satu warisan kerja sama Indonesia dengan Negeri Beruang Merah itu, adalah sebuah Kapal Perang bernama KRI Irian 201.
Puncak romantisme hubungan antara Indonesia dan Uni Soviet terjadi di awal 1950an, ketika negara terkuat di Eropa itu membantu membangun angkatan bersenjata Indonesia dari nol.
Mereka bahkan mengirimkan ribuan senjata dan alat-alat perang ke Indonesia yang nilainya mencapai 1 milyar US Dollar, salah satu yang paling dikenang dalam sejarah militer Indonesia adalah Proyek Ordzhonikidze (KRI Irian 201).
Kapal ini tidak hanya menjadi bukti peran Uni Soviet dalam memperkuat Angkatan Laut Indonesia, tapi juga menggambarkan betapa rumitnya kondisi geopolitik dunia saat itu.
Rangga Pandu Asmara Jingga Jurnalis ANTARA News menjelaskan, menurut Arief Setiawan Dosen Hubungan Internasional Universitas Brawijaya.
Persaudaraan antara Indonesia dan Uni Soviet telah terjalin sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno tepatnya tahun 1956, waktu itu Soviet membantu militer Indonesia dalam Operasi Pembebasan Irian Barat dengan menyediakan alutsista.
Negara yang kini bernama Rusia tersebut juga membantu Indonesia di sektor pendidikan, dengan mendirikan People's Friendship University of Rusia.
Kisah Awal Kapal Ordzhonikidze