Prinsip Bisnis Warung Madura
Banyak yang mengatakan tempat ini hanya tutup di hari kiamat itu adalah sebuah ungkapan karena meliat Warung Madura yang terus buka sepanjang hari. Apakah warung ini menjadi pesaing bisnis bagi minimarket-minimarket milik perusahaan besar?
Seperti Alfamart dan Indomaret yang kebanyakan hanya buka sampai jam 10-11 malam, Warung Madura selalu menjadi solusi bagi karyawan-karyawan yang bekerja shift 3.
Di mana mereka baru bisa pulang tengah malam atau dini hari untuk sekedar membeli minuman, camilan, atau rokok di saat minimarket-minimarket kebanyakan sudah tutup.
Lalu seperti apa strategi dan prinsip bisnis yang digunakan pengusaha Warung Madura? Salah satu nilai yang mereka pegang adalah kerja keras dan ketekunan pengusaha asal Madura biasa bekerja tanpa kenal lelah.
Semangat kerjanya dalam berjualan sembako, makanan, dan minuman dibuktikan dengan warung mereka yang buka 24 jam dengan cara menjaga warung secara bergantian.
Seorang Pengusaha Warung Madura bernama Samsul Arifin asal Sumenep, diwawancarai oleh Tim Asumsi, kini videonya sudah ditonton sebanyak lebih dari 700 ribu kali.
Pria yang akrab disapa Arif itu menceritakan bahwa dirinya sudah kurang lebbih 2 tahun membuka usaha warung. Pertama kali merantau ke Jakarta ia berjualan sepatu di Taman Puring.
Arif mengatakan orang Madura yang membuka usaha Warung itu tidak bermaksud menyaingi minimarket atau supermarket, baginya yang terpenting adalah bisa menjual barang-barang yang dibutuhkan pembeli kapan saja.
Nilai-Nilai Orang Madura