Lihat ke Halaman Asli

Zata Al Dzahabi

Penulis & Kontent Kreator Multi Talenta

Kebohongan di Balik Penembakan, Siapa yang Menginginkan Donald Trump Terbunuh?

Diperbarui: 20 Juli 2024   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Reuters (potret Donald Trump setelah tertembak dilingdungi Petugas Secret Service)

Siapa Dalangnya? Belum Ada yang Tahu

Mantan sekaligus calon Presiden Amerika Serikat 2024 ini menjadi sorotan publik karena insiden yang dialaminya beberapa hari lalu, dimana saat berkampanye Donald Trump ditembak oleh seseorang yang tidak dikenal menggunakan Sniper. 

Untungnya dari kejadian ini pria berusia 78 tahun itu selamat namun mengalamai luka yang cukup parah di telinga kanannya, peristiwa ini begitu mengemparkan dunia politik internasional. 

Karena ini adalah percobaan pembunuhan terhadap tokoh penting, seperti halnya yang dialami Presiden-Presiden Amerika sebelumnya yang harus meregang nyawa akibat ditembak. 

Sebut saja Abraham Lincoln dan John F. Kenedy 2 Presiden Amerika yang tewas akibat penembakan senjata api, kedua nama tersebut merupakan catatn hitam dalam sejarah Amerika Serikat. 

Donald trump dikenal sebagai sosok Presiden yang cukup banyak dibenci karena memiliki pandangan yang cukup ekstrim, selama menjabat sebagai Presiden tahun 2016-2020 Trump juga sering membuat kebijakan yang kontrversial. 

Shanon Power Jurnalis Newsweek menjelaskan sejauh ini Thomas Matthew Crooks, adalah nama yang ditetapkan sebagai pelaku penembakan Trump. 

Ia diketahui melepaskan tembakan dari atap sebuah gedung saat mantan Presiden Amerika itu berkampanye di Butler Pensylvania, salah satu penonton bernama Corey Comperatore tewas terkena tembakan dan 2 lainnya luka-luka. 

Trump tertembak di telinga kanannya tidak lama setelah tembakan tersebut, Tim Sniper Secret Service menembak mati Thomas Crooks yang diketahui berusia 20 tahun.

Insiden 13 Juli 2024

Sekarang kita akan bahas detail kronologi penembakan ini diketahui kejadiannya berlangsung pada Sabtu 13 Juli 2024 waktu Amerika, saat Donald Trump sedang berkampanye di Butler Pensylvania yang merupakan daerah pertanian. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline