Lihat ke Halaman Asli

Zata Al Dzahabi

Penulis & Kontent Kreator Multi Talenta

Pola Asuh Otoritarianisme

Diperbarui: 31 Juli 2022   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image From: theAsianparent

Gambaran Umum 

Jika kita berbicara mengenai didikan orang tua tentunya berbeda-beda dan sangat penting karena pernah ada ungkapan bahwa "orang tua adalah pendidikan pertama bagi anak," sehingga peran orang tua begitu penting dalam proses pembentukan karakter seseorang.  Namun, terkadang ada sebagian orang tua yang mendidik anaknya dengan terlalu keras, meskipun memang diperlukan adanya ketegasan dari orang tua dalam mendidik anak, tetapi pola asuh/didik yang memaksakan anak agar selalu sesuai dengan apa yang diinginkan orang tua terkadang justru membuat kita sebagai anak merasa tertekan. 

Melansir dari Kompas.com Psikolog Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Meryati M.Psi, Psi mengatakan bahwa pola asuh orang tua akan menentukan seperti apa karakter anak yang akan terbentuk di masa depannya. Pola asuh orang tua merupakan hal yang sangat penting bagi anak dr. Meryati menekankan agar orang tua tidak mendidik anak secara otoriter, "Bersikap otoriter pada anak bukanlah suatu hal yang baik bagi tumbuh kembangnya," kata dr.Meryati dalam diskusi daring bertajuk Kesehatan Mental Anak dan Remaja di Masa Pandemi Selasa (29/6/2021).

Jika dibahas secara mendalam orang tua adalah cinta pertama bagi anak karena sejak pertama kali dilahirkan ke dunia, orang tua kitalah yang memberikan cinta dan kasih sayang secara tulus sejak bayi hingga dewasa. Mengutip dari Bola.com hidup seorang anak tentu tidak dapat dipisahkan dari peran orang tua, mereka rela mengorbankan waktu dan tenaga demi membahagiakan anaknya. Orang tua tidak pernah meminta imbalan apapun dari anaknya umumnya mereka hanya menginginkan yang terbaik bagi anaknya, agar anaknya menjadi pribadi yang memiliki integritas dan masa depan yang cerah. 

Cinta yang diberikan orang tua kita begitu besar sepanjang hidup merekalah yang memberikan kasih sayang tanpa pamrih, rasanya sulit untuk kita membalasnya. Seiring berjalannya waktu kita beranjak dewasa dan semakin menyadari bahwa jasa yang telah diberikan orang tua kita, begitu banyak bahkan terkadang ada kesedihan dan penderitaan yang mereka tutupi dari kita karena mereka tidak ingin kita juga merasakan kesedihan yang mereka rasakan.

Apa Itu Pola Asuh Otoritarianisme?

Sebelumnya telah dijelaskan mengenai pentingnya peran orang tua dalam pembentukan karakter seseorang baik dari segi integritas, kecerdasan, dan budi pekerti. Pola asuh yang diberikan setiap orang tua kepada anaknya, tentunya berbeda-beda dan semuanya dilakukan atas dasar cinta/kasih sayang terhadap anaknya. Namun ada salah satu pola asuh yang terkadang membuat kita sebagai anak merasa lebih tertekan, karena pola asuh ini terkesan keras/kaku dan cenderung memaksakan kehendak ini yang disebut dengan pola asuh Otoriter/Otoritariansme. Berikut ini adalah karakteristik Pola Asuh Otoritarianisme yang dikutip dari Sehatq.com:

  1. Terlalu Banyak Peraturan: orang tua dengan pola asuh otoriter mmiliki banyak yang harus dipatuhi oleh anaknya, orang tua yang otoriter mengatur hampir semua hal dalam hidup anaknya. Mulai dari penampilan, hobi, jam pulang ke rumah, pertemanan, tontonan, sampai pilhan karir. Memang peraturan diperlukan dalam mendidik dan membentuk karakter anak, namun orang tua otoriter membuat peraturan secara berlebihan dan tidak memberikan penjelasan kepada anaknya mengapa perturan tersebut dibuat.
  2. Bersikap Keras: orang tua otoriter umumnya memperlakukan anaknya dengan keras dan kasar mereka sangat sering memarahi anaknya, meskipun terkadang marah itu memang diperlukan sebagai orang tua agar anak mengerti bahwa yang dilakukan itu salah, namun orang tua otoriter terlalu sering memarahi anaknya bahkan tidak segan-segan berteriak dan memukul anaknya ketimbang menasihatinya. Selain itu mereka juga tidak mau mendengarkan pendapat atau keluh kesah anaknya, mereka hanya mengedepankan egonya dan memaksa anaknya agar menjadi seperti yang mereka mau.
  3. Pola Komunikasi Satu Arah: dalam pola asuh otoriter orang tua sama sekali tidak melibatkan anaknya dalam setiap keputusan, karena seperti yang dijelaskan di poin sebelumnya mereka selalu memaksa anaknya agar menjadi seperti apa yang mereka inginkan. Mereka juga tidak mau menjelaskan pada anaknya mengenai keputusan-keputusan yang mereka ambil dan menginginkan anaknya menurut saja. Orang tua seperti ini jarang sekali mendengarkan isi hati/perasaan anaknya, sehingga mereka tidak peduli apakah anaknya merasa bahagia atau tidak dengan semua keputusan itu.

  

Peran Penting Orang Tua & Otoritarianisme Dalam Kehidupan

Dalam kehidupan setiap manusia peran orang tua sangat penting dan jasa mereka begitu besar untuk kita sejak masih bayi bahkan sejak dalam kandungan, mereka telah memberikan cintanya untuk kita dengan tulus. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ssemua orang tua yang menyayangi anaknya pasti menginginkan hal-hal yang baik untuk anaknya, terkait cara dan pola asuh yang diberikan itu merupakan pilihan setiap orang tua. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline