Lihat ke Halaman Asli

Bulan; Sebuah Cerita Tentang Abah

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Malam ini, ketika sedang mencuci piring bekas makan malam tadi, aku mendengar suara anak kecil di luar sedang berbicara dengan ibunya.

"Ma..mama.. lihat, bulannya ngikutin jalan kita..." Dari nada suaranya aku merasa kalau dia sangat heran dengan apa yang dia lihat. Sambil mencuci piring aku tersenyum lucu.

"Maaa.. liat bulan itu..." samar-samar suaranya menghilang seiring langkah kaki mereka yang menjauh. Sayang aku tidak mendengar suara ibunya. Ingin tahu seperti apa ibunya memuaskan rasa ingin tahunya. Bayangan masa kecilku tiba-tiba muncul menari-nari dan membawaku ke masa-masa kecilku.

Yang aku tahu, aku belum bersekolah saat itu, mungkin usiaku berkisar 4-5 tahun. Abah sering membawaku ke rumah kakaknya (uwakku) sehabis makan malam. Di sana mereka sesama orang tua selalu terlihat serius berbicara. Meski dengan suara yang besar, aku belum mengerti apa saja yang mereka bahas. Aku lebih asyik bermain dengan sepupuku yang waktu itu sudah bersekolah. Melihat mereka belajar, dan terkadang ikut melukis di kertas buram dengan crayon yang mereka pinjamkan padaku.

Saat pulang, Abah akan menggendongku di punggungnya. Dia bersenandung kecil, meski tak bersuara merdu aku selalu menyukai senandung itu. Dan aku ingat, aku pernah seperti bocah tadi. Suatu malam, saat berjalan pulang dari rumah uwak, dalam gendongan Abah, sambil memeluk erat bahunya, aku menengadah menatap langit. Aku melihat bulan purnama, bulat sempurna mengikuti langkah langkah kecil kami. Aku merasa heran..

"Bah.. bulan itu ngikutin kita..."

"Tidak.. Bulan tidak mengikuti kita..." Itu jawaban Abah. Aku kembali menengadah, aku pikir Abah harus melihatnya sendiri.

"Abah, lihat... bulan itu benar- benar ngikutin kita..." Abah berhenti, menurunkanku dari punggungnya. Kemudian menggenggam tangan kecilku dan mengajakku berjalan pelan sambil bercerita.

"Bulan itu sebenarnya diam saja di langit. Tapi karena bulan itu bessaaaarrrr, setiap kali kita berjalan seolah-olah dia sedang mengikuti kita..." Bukan jawaban ilmiah, karena kemudian aku tahu bulan tidak diam saja di langit. Bulan berputar mengelilingi bumi.

"Sebesar apa bulan, Bah?"

"Besar sekali..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline