ada pepatah mengatakan rumput tetangga lebih subur dari rumput di rumah sendiri atau lebih baik makan batu dinegeri sendiri daripada hujan emas di negeri orang,, eh bukan makan tapi hujan batu,,,
mungkin sebagian rkayat Indonesia ada yang menyesal terlahir di Indonesia? terlebih karena begitu sulitnya untuk hidup, menafkahi diri sendiri atau keluarga, atau saat menderita penyakit dan mengalami kesulitan birokrasi untuk mendapatkan pengobatan, harus berantre 1-3 jam agar mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan yang tidak dengan fasilitas pendukung, birokrasi kepengurusan pemilikan tanah, rumah akta kelahiran, pasport, kartu keluarag,,,??? belum lagi harga bahan pokok dan proses suap menyuap yang sudah mendarah daging di negeri ini (jika ingin sebuah persoalan cepat selesai,,, oh Indnesiaku).
Memang di negara lain juga seperti ini. Di Malaysia, SIngapura dan Jepang pun sama,, hanya tak lah separah ini,,, terlebih baru saja hari ini memperingati Maulid Nabi : tapi apa ada kegiatan untuk memperingatinya? padahal kan Indonesia negara Islam,,,
Keputusasaan membuat ada hasrat ingin pindah menjadi warga negara Malaysia,,, membawa seluruh anak dan istri menuju negeri orang dengan harapan yang lebih baik,,, tapi bagaimana caranya? karena Malaysia menutup jalan setiap WNA untuk menjadi Warga negaranya,,,
apa ada Kompasianer lain yg tahu caranya,,, saya berharap bisa share tentang ini,,, jikalau sayapun tak bisa, istri tidak bisa : mungkin ada cara agar anak2 saya menjadi WN Malaysia.... Suatu hari nanti.
Terimakasih atas masukannya,,,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H