Lihat ke Halaman Asli

Memaksimalkan E-commerce untuk Usaha Budidaya Ikan Lele di Masa Pandemi

Diperbarui: 23 Juli 2021   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pandemi Covid-19 sudah setahun lebih terjadi di Indonesia. Banyak sektor yang berdampak akibat wabah ini, seperti sektor kesehatan, ekonomi dan juga pendidikan.

Hal itu juga di rasakan oleh mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tujuan untuk mengabdi kepada masyarakat. Dalam rangka menjalankan program KKN, salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kelompok 5, Fajar Ikhlasul Amal dari Program Studi PGSD, ikut berpartisipasi dalam membangun ekonomi pada masa pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar pada sektor ekonomi. Salah satunya membuat sebagian masyarakat kehilangan pekerjaan yang menjadi andalannya selama ini. Oleh karena itu, masyarakat melakukan berbagai upaya untuk menopang kebutuhannya, seperti mencoba peluang ekonomi yang lain atau memulai bisnis baru.

Dokpri

Saat ini, budidaya ikan lele menjadi salah satu peluang usaha yang banyak dijalankan orang. Meskipun begitu, tingginya kebutuhan ikan lele membuat pasokan selalu terserap habis dan bahkan sering kekurangan. Budidaya ikan lele adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan karena pada dasarnya memang sangat menguntungkan. Hal ini ditinjau dari permintaan pasar terhadap ikan lele yang semakin meningkat dari tahun ke tahunnya.

Lele adalah jenis ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, selain rasanya yang gurih dan mudah untuk didapatkan, harga ikan lele pun tergolong murah. Hal ini membuat banyak masyarakat tertarik untuk membudidayakannya. Hal pertama yang dilakukan dalam membudidaya ikan lele yakni dengan mempersiapkan kolam. Selanjutnya mempersiapkan bibit ikan lele serta pakan. Setelah itu, perlu diperhatikan juga kualitas air, baik dari segi kuantitas ataupun kualitas.

Setelah penebaran bibit lele, selanjutnya kegiatan pemeliharaan seperti rutin memberikan pakan. Dalam waktu 2,5 bulan ikan lele sudah siap dipanen dan disortir berdasarkan ukuran, untuk itu pemenuhan akan kebutuhan lele bisa dilakukan setiap harinya.

Upaya masyarakat untuk tetap produktif di masa pandemi ternyata membuahkan hasil, seperti halnya yang dilakukan oleh pembudidaya ikan lele asal Indramayu, Mega Ramadhandi.

"Pandemi merupakan sebuah tantangan yang besar bagi saya, salah satunya dengan adanya kebijakan PPKM yang membuat permintaan ikan lele menurun drastis karena para penjual pecel lele hanya boleh berjualan sampai jam 8 malam. Namun, saya tidak menyerah begitu saja. Saya coba berjualan melalui e-commerce, dan alhamdulillah permintaan ikan lele menjadi tinggi kembali", ungkap Mega Ramadhandi.

Pernyataan tersebut membuktikan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap konsumsi ikan lele masih tinggi dan budidaya ikan lele dapat menjadi pilihan bisnis di masa pandemi. Namun, untuk ketahanan bisnis tetap kemampuan adaptif yang paling penting. Oleh karena itu, dalam mengelola bisnis perlu dilengkapi kemampuan lainnya juga. Misalnya kemampuan menggunakan teknologi, salah satunya dalam penggunaan e-commerce, dalam penggunaan e-commerce mega memanfaatkan sosial media yang mana bisa mempromosikan ikan lelenya tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline