Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Anak di Daerah Terpencil

Diperbarui: 10 Mei 2016   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia merupakan Negara yang terkenal memiliki banyak pulau yang tersebar dari sabang sampai merauke, bahkan Negara Indonesia dikenal dengan ciri-ciri masyarakat majemuk. Namun kemajemukan yang terjadi di Indonesia menyebabkan ketidak merataan dalam system pendidikan, terutama yang terjadi di daerah terpencil, keterbatasan informasi dan akses yang kurang menyebabkan system pendidikan di daerah terpencil sangat kurang dan jauh berbeda dengan system pendidikan di daerah perkotaan.

Dengan keterbatasan informasi yang di alami oleh anak-anak di daerah terpencil itu, telah mendorong semangat para pemuda Indonesia yang tergabung kedalam “sahabat pulau” mereka adalah mahasiswi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan rela menjadi sukarelawan untuk mengajarkan anak-anak mengenai system pendidikan yang lebih baik, agar jangan samapai mereka menjadi generasi penerus yang kurang informasi dan kalah bersaing dengan perkembangan zaman yang terjadi.

Para pemuda yang tergabung ke dalam sahabat pulau ini merupakan suatu perbuatan yang sangat patut di contoh karena mereka rela mengunjungi daerah-daerah terpencil hanya karena prihatin dengan kondisi pendidikan disana, dan bertujuan untuk mengubah paradigma pendidikan yang tadinya kekurangan informasi menjadi kaya akan informasi, dan kedatangan dari sahabat pulau ini pun disambut antusias oleh anak-anak yang tinggal di daerah terpencil tersebut, hal ini terlihat dari perilaku anak-anak yang lebih bersemangat dalam belajar, mereka sangat antusias mengikuti setiap pelajaran yang dibimbing oleh sahabat pulau ini.

Tentu hal yang dilakukan oleh sahabat pulau ini merupakan sesuatu yang sangat positif dan sangat bermanfaat karena kalau bukan kesadaran dari para generasi muda untuk membangun bangsa ini maka siapa lagi yang akan memperjuangkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline