ZAQILATUS SHOLICHA PUTRI / 191241013
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ilmu Kesehatan Masyarakat telah mengalami evolusi yang panjang dan kompleks. Perubahan ini tidak hanya mencerminkan kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga perubahan dalam pemahaman sosial. Sejarah singkat dari kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai pada abad ke-16 dimana pemerintahan Belanda mengadakan upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu dan terus mengalami perkembangan sampai di tahun 1951, diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) oleh Dr.Y. Leimena dan dr Patah (yang kemudian dikenal dengan Patah-Leimena), yang intinya bahwa dalam pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan.
Setelah melewati perkembangan panjang, Indonesia sendiri pada awalnya melakukan pendekatan kesehatan masyarakat didasarkan pada tradisi dan kebiasaan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Indonesia memiliki beragam budaya, tradisi maupun adat istiadat dari suatu daerah, termasuk dalam bidang kesehatan sampai saat ini masih banyak yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan tradisional ini meskipun efektif dalam beberapa aspek, sering kali tidak cukup untuk menangani wabah penyakit yang besar dan kompleks. Ketika populasi dunia mulai meningkat dan masyarakat menjadi lebih terhubung, penyebaran penyakit menular menjadi masalah yang semakin serius. Wabah seperti Kematian Hitam (Black Death) di Eropa pada abad ke-14 menunjukkan keterbatasan pendekatan tradisional dalam mengatasi masalah kesehatan skala besar.
Memasuki era Renaisans, pendekatan kesehatan masyarakat mulai beralih dari tradisi ke pemahaman yang lebih ilmiah. Penemuan-penemuan baru dalam bidang kedokteran dan biologi, seperti karya Andreas Vesalius tentang anatomi manusia dan penemuan mikroskop oleh Antonie van Leeuwenhoek, membuka jalan bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang tubuh manusia dan agen penyebab penyakit.
Pada abad ke-19, perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam mikrobiologi, memberikan landasan bagi modernisasi kesehatan masyarakat. Louis Pasteur dan Robert Koch mengidentifikasi mikroorganisme sebagai penyebab penyakit menular, yang mengarah pada perkembangan teori kuman dan penemuan vaksin. Ini menandai peralihan dari pendekatan kesehatan masyarakat yang bersifat reaktif dan berbasis keyakinan, menuju pendekatan yang proaktif dan berbasis bukti ilmiah.
Pada abad ke-20, Ilmu Kesehatan Masyarakat mengalami perkembangan pesat. Terjangkitnya penyakit menular menjadi potensi hambatan yang sangat besar di daerah kolial baru. Hal ini memicu ledakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di awal abad ke-20, terutama di bidang fisika, mikrobiologi, biokimia, farmakologi dan diagnostik dalam praktek kesehatan masyarakat. Konsep kesehatan masyarakat tidak lagi terbatas pada pengendalian penyakit menular, tetapi juga mencakup aspek-aspek kesehatan yang lebih luas seperti gizi, sanitasi, lingkungan, dan perilaku kesehatan.
Di era modern ini, kesehatan masyarakat juga semakin mengadopsi pendekatan yang lebih holistik dan inklusif, dengan mempertimbangkan determinan sosial kesehatan, keadilan kesehatan, dan partisipasi komunitas dalam pengambilan keputusan kesehatan. Ini menunjukkan evolusi ilmu kesehatan masyarakat yang semakin kompleks dan dinamis, dengan fokus yang terus berkembang untuk menanggapi kebutuhan kesehatan populasi yang berubah.
Jadi evolusi ilmu kesehatan masyarakat dari pendekatan tradisional hingga era modern menunjukkan perjalanan panjang yang dipengaruhi oleh kemajuan ilmiah, perubahan sosial, dan tantangan kesehatan yang terus berkembang. Dari praktik-praktik sederhana yang didasarkan pada tradisi, ilmu kesehatan masyarakat telah berkembang menjadi disiplin ilmiah yang kompleks dan terstruktur, yang memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan populasi. Dengan terus berkembangnya tantangan kesehatan global, ilmu kesehatan masyarakat harus terus berinovasi dan beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan masa depan.
KATA KUNCI: Evolusi, Modern, Tradisional