Desa Bangelan, 29 Januari 2025 -- Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kelompok 63 dan 133 UIN Maulana Malik Ibrahim akhirnya resmi ditutup setelah 40 hari pelaksanaan, sejak 19 Desember 2024. Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi mahasiswa untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat Desa Bangelan, sekaligus memperkuat hubungan antara dunia akademis dan praktik sosial. Acara penutupan yang berlangsung pada 29 Januari 2025 di Balai Desa Bangelan menjadi puncak dari serangkaian kegiatan yang bertema besar: Stunting, Parenting, Kemiskinan Ekstrem, dan Moderasi Beragama.
Tema dan Fokus Kegiatan KKM
Selama 40 hari, para mahasiswa yang tergabung dalam KKM ini berfokus pada isu-isu krusial yang menjadi tantangan nyata di masyarakat Desa Bangelan. Dengan mengusung empat tema utama, program ini tidak hanya memberikan solusi tetapi juga menanamkan kesadaran dan pola pikir progresif kepada warga.
- Stunting: Dalam menghadapi masalah stunting, mahasiswa mengadakan sosialisasi tentang gizi seimbang dan pola makan sehat. Program ini melibatkan ibu-ibu PKK dan kader posyandu untuk memberikan edukasi tentang pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan anak. Salah satu agenda unggulan adalah pelatihan pembuatan MPASI (Makanan Pendamping ASI) dengan bahan lokal yang murah dan bergizi. Pendekatan ini berhasil menarik perhatian banyak warga, terutama ibu-ibu muda.
- Parenting: Kegiatan parenting dirancang untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan karakter dan emosional anak sejak dini. Melalui workshop interaktif yang diisi oleh dosen pembimbing dan mahasiswa, para peserta diajak untuk mengenali pola asuh positif yang dapat membantu perkembangan anak secara optimal.
- Kemiskinan Ekstrem: Mahasiswa juga aktif dalam membantu masyarakat menghadapi tantangan kemiskinan ekstrem. Selain memberikan pelatihan kewirausahaan, kelompok KKM menginisiasi program tabungan desa dan pelatihan manajemen keuangan keluarga. Usaha ini diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi warga Desa Bangelan.
- Moderasi Beragama: Dengan latar belakang Desa Bangelan yang pluralistik, mahasiswa menginisiasi kegiatan moderasi beragama untuk memperkuat toleransi antarwarga. Diskusi lintas agama dan pengajian rutin yang inklusif menjadi bagian dari upaya ini. Kegiatan ini mendapat apresiasi besar dari warga karena mampu menciptakan suasana rukun di tengah keberagaman.
Acara Penutupan yang Meriah
Acara penutupan KKM dimulai pada pukul 20.30 WIB di Balai Desa Bangelan. Dipandu oleh Zaqhlul dan Ajeng sebagai MC, acara ini berjalan dengan lancar dan penuh kehangatan. Setelah pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh saudari Firda, suasana semakin khidmat ketika para tamu undangan mulai memberikan sambutan.
Ketua KKM menyampaikan apresiasi mendalam kepada masyarakat Desa Bangelan atas dukungan dan kerjasama selama program berlangsung. Sambutan dilanjutkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Khairul Umam, S.Hi., M.Hi., yang menyoroti pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat sebagai bentuk nyata pengabdian kepada bangsa.
Kepala Desa Bangelan, Bapak Budiono, S.Sos., juga memberikan sambutan penuh makna. Beliau menekankan betapa besar dampak positif yang dirasakan oleh warga, khususnya dalam memahami isu-isu seperti stunting dan moderasi beragama. Beliau juga menyampaikan harapan agar program seperti ini dapat terus berlanjut di masa depan.
Momen Berkesan di Penutupan
Salah satu momen paling berkesan adalah penyerahan cenderamata dari tim KKM kepada Kepala Desa Bangelan. Penyerahan ini menjadi simbol apresiasi atas kerjasama yang terjalin erat selama program berlangsung. Setelah itu, pemotongan tumpeng secara simbolis oleh Kepala Desa dan Dosen Pembimbing Lapangan menjadi penanda resmi berakhirnya KKM kelompok 63 dan 133.
Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni dari warga setempat, termasuk tarian tradisional oleh siswa SDN 04 Bangelan. Penampilan ini diikuti oleh pembacaan puisi yang menyentuh hati dari Tsabitah dan Royhan, dua mahasiswa yang tergabung dalam KKM. Suasana malam itu dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan rasa syukur.