Lihat ke Halaman Asli

Kematian Demokrasi

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

ini demokrasi !!! begitulah celotehan orang "buta huruf" yang sok mendewakan  demokrasi.  ternyata demokrasi hanyalah  seeokor kuda jantan yang ditunggangi para kesartia pengecut yang bertamengkan mayoritas. para pengecut ini membumi hanguskan orang yang tak seperahu dengan mereka. sambil berkata "kamilah yang menembus badai penjejajahan", penghuni  perahu lain berkata "tidak !!! bukan kami tapi kita, kita juga melewatinya.  ini kebenarannya !!!".  "kebenaran ?!!" jawab mereka " mana kebenaran ?kamu kebenaran (sambil menunjuk kepada perwira kebenaran)." mereka membunuh  perwira kebenaran sambil berteriak "kamilah kebenaran dan  inilah kehendakNya". apakah ini kehendakNya bukan, bukan Dia ... Dia tidak memperintahkan kebodohan yang jijik ini. ini kehendak mereka, yang mengatasnamakan DiriNya. tapi mengapa Ia tidak menghentikanNya ?!

Tok.. tok... seorang petugas pos berdiri didepan rumah ibu pertiwi sambil mengantar dua surat. yang bertuliskan kabar baik sedangkan yang lainnya kabar buruk. kabar baiknya Dia telah mengirim penegak hukum. kabar buruknya  mereka pun adalah tunggangan para kasatria pengecut.

langit nusantara  mulai mendung dibagian timur, sedangkan bagian barat sudah hitam pekat.

Tangisan histeris mewarnai iring-iringan mayat demokarasi.  namun dibawah langit yang sama ibunda mobokrasi telah melahirkan bayi-bayi kembarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline