Lihat ke Halaman Asli

Apakah Faktor Keluarga Juga Mempengaruhi Perkembangan Bahasa?

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Alkisah, di dalam kehidupan terdapat sebuah keluarga yang sangat jauh berbeda. Satu diantaranya berasal dari keluarga yang mampu, dan yang satu lagi dari keluarga kurang mampu.

Kita sebut saja Andi. Dia merupakan anak berusia 5 tahun yang lahir dari keluarga mampu. Karena orang tuanya yang berpendidikan dan berekonomi cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka andi tumbuh dengan baik dalam perkembangannya baik fisik mapun kognitifnya, terutama dalam hal bahasa, ia memperoleh banyak kosataka dari keluarganya, ia dapat mengatakan berbagai hal, menyusun kalimat secara baik dalam berbahasa, dan mengetahui berbagai fasilitas yang ada dirumahnya. Hal itu terjadi karena perkembangan bahasa pada keluarga mampu lebih menunjukkan penggunaan bahasa yang lebih baik pada otak kirinya, sehingga ia mampu berbahasa dengan baik layaknya orang dewasa.

Berbeda dengan Budi yang berasal dari keluarga yang kurang mampu (miskin). Meski dia berusia sama dengan Andi, akan tetapi ia tidak begitu mampu dalam berbahasa dengan baik. Dan kosa kata yang ia milikipun terbatas. Hal ini disebabkan karena minimnya penggunaan kosakata dalam keluarganya dan juga fasilitas yang kurang memadai sehingga ia tidak mengetahui berbagai macam fasilitas yang sebenarnya sangat banyak di luar sana. Salah satu contoh sederhana, seperti mainan yang ia miliki. Ia hanya memiliki beberapa mainan saja, dan hanya itu yang ia ketahui, sedangkan di luar sana masih banyak lagi macam-macam permainan yang belum ia ketahui, lantaran orang tuanya tidak mampu untuk membelikannya. Sehingga ketika ia dihadapkan dengan teman-temannya yang berasal dari keluarga mampu dan bermain bersama-sama, maka ia hanya mampu mengucapkan jenis mainan yang hanya ia miliki, sedangkan temannya yang berasal dari keluarga mampu, bisa mengucapkan berbagai jenis mainan yang ia miliki dirumahnya.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwasannya perkembangan bahasa anak usia dini dari keluarga mampu dan keluarga kurang mampu menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Anak berusia 5 tahun dari keluarga mampu dapat menunjukkan penggunaan bahasa yang lebih baik pada otak kirinya (seperti halnya orang dewasa) daripada anak- anak dari keluarga yang kurang mampu. Hal itu terjadi dikarenakan anak tersebut hidup dengan keadaan rumah yang lebih baik dan mendapatkan paparan kosakata dan penggunaan kalimat yang lebih kompleks.

Akan tetapi pernyataan diatas tidak selamanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Bahkan ada anak dari keluarga yang kurang mampupun bisa berbahasa dengan baik, bahkan melebihi mereka yang berasal dari keluaga mampu, karena pemerolehan bahasa tidak hanya monoton dari keluarganya ketika ia masih kecil, akan tetapi ia bisa memperoleh bahasa yang lebih baik ketika ia tumbuh menjadi dewasa. Jadi, bisa disimpulkan bahwatidak sepenuhnya keluarga bisa mempengaruhi perkembangan bahasa anak hingga dewasa nanti.

Terimakasih,,semoga bermanfaat,,,,,yupy wangiJ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline