Lihat ke Halaman Asli

Zana WennyBenedicta

Mahasiswa Hubungan Internasional

Oil in the Middle East

Diperbarui: 14 Juni 2020   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

            Sejak zaman abad kedua puluh ini berlangsung dalam studi akademis tentang politik dunia mengenai cara pandang terhadap masa depan dunia selalu menjadi perdebatan yang tidak pernah berakhir. Yang mana ada dua sudut pandang dimana salah satunya merupakan kaum pesimis (realis) yang selalu memandang bahwa masa depan tidak akan lebih baik apabila tidak lebih buruk dari yang pernah terjadi di masa lalu, sedangkan pandangan yang lain dari kaum optimis (idealis) mengatakan bahwa masa depan dapat diperoleh dan menghasilkan masa depan yang cerah apabila ditemukan melalui penguatan institusi internasional. Tetapi sejak pasca terjadinya perang dingin proses globalisasi yang terjadi menurunkan penggunaan dan kegunaan instrument militer dalam mengatur hubungan antar negara yang mana ada beberapa negara ada yang menekan hal tersebut untuk memikirkan masa depan politik dunia.

            Pada tahun 1990 menghadirkan masa depan politik dunia merupakan suatu hal yang biasa, globalisasi merupakan suatu proses dalam meningkatkan ekstentitas dan intensitas hubungan antara masyarakat, kelompok sosial, organisasi dan lembaga yang telah mengarah ke interpenetrasi global sektor ekonomi, politik, dan militer. Hingga saat ini kawasan Timur Tengah masih memiliki neraca yang tidak merata dalam menjaga dunia yang semakin hari perkembangan globalisasi semakin meningkat. Salah satu sisi kawasan Timur Tengah sangat terikat erat dengan pasar dunia melalui penjualan minyak, aliran keuangan, dan pembelian senjata. Tetapi disisi lainnya kawasan Timur Tengah secara umum masih menyimpan harapan yang begitu besar dari pendukung peningkatan globalisasi.

            Pada tahun 1970 memang menunjukan bahwa minyak merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat booming di kawasan Timur Tengah dan dapat memperbaiki perekonomian di kawasan tersebut. Tetapi di kawasan tersebut sumber daya alam yang dapat ditawarkan sangat sedikit kecuali minyak, di masa globalisasi saat ini dimana minyak mungkin bukan lagi menjadi komoditas yang signifikan masa depan dari Timur Tengah pada umumnya dan Teluk yang menjadi pusat produksi minyak dunia secara khusus akan mengalami masa depan yang suram. Dan bisa saja kawasan Timur Tengah dapat kehilangan daya tarik sebagai sumber minyak dan gas alam karena cadangan yang dimiliki oleh regional cenderung berkurang dalam waktu sekitar 45-70 tahun kedepan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline