Lihat ke Halaman Asli

Zania AulaDina

lebih suka berbicara daripada menulis

Sejumlah Petani Mengalami Gagal Panen

Diperbarui: 30 April 2020   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Rowosari-25 April, 2020. Sejumlah petani yang ada di daerah Kecamatan Rowosari mengalami gagal panen.

Di beberapa desa yang ada di Kecamatan Rowosari mengalami gagal panen. Gagal panen kali ini disebabkan karena seringnya turun hujan yang tidak pada musimnya. Beberapa hari terakhir hujan sering turun dan dengan derasnya mengguyur sawah-sawah milik petani. Hak tersebut mengakibatkan sejumlah padi yang ditanam oleh petani menjadi tenggelam tergenang oleh air banjir.

Sejumlah petani mengaku mengalami kerugian yang cukup besar. Padi yang seharusnya siap panen menjadi tidak dapat dipanen dikarenakan "gabuk" atau tidak ada isinya.

"Hujan tiap hari sawah semakin banjir", kata salah satu pemilik sawah yang ada di Desa Bulak. Ia mengeluh karena yang seharusnya panen kali ini dapat digunakan untuk lebaran malah hasilnya zonk.

"Sekalinya air surut hama werengnya bermunculan banyak sekali" kata Saipul pemilik tanah. Para  buruh tani pun merasa kecewa karena terjadinya gagal panen membuat mereka menganggur dan tidak ada penghasilan yang masuk. Mereka mengaku berpenghasilan banyak pada saat musim panen saja.

"Kalau gagal panen terus bisa-bisa lebaran tidak punya uang sama sekali", ujar salah seorang buruh tani. Mereka mengaku menggantungkan hidupnya pada sawah. Jika ada sawah yang digarapnya, maka mereka bisa makan. Kalau tidak ada yang mempekerjakannya, maka mereka hanya bisa makan seadanya. Malah kadang sehari pernah tidak makan samasekali karena tidak ada yang mempekerjakannya.

Sawah yang tidak terendam banjir juga hasil panennya cenderung jelek. Karena pupuk yang biasanya digunakan sekarang sudah tidak bisa lagi digunakan. Stok pupuk menipis dan tidak bisa order dari luar kota dikarenakan luar kota sedang lockdown.

Meskipun demikian, petani pemilik sawah menganggapnya sudah biasa terjadi. Karena hal ini sudah sangat sering dialami oleh petani tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline