Lihat ke Halaman Asli

Malam ketika Aku Menelepon Ibumu

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin malam bukan malam biasa

Kemarin malam aku menelepon ibumu

Iya, ibumu...yang bahkan aku belum pernah bertemu

Tahukah kamu betapa groginya aku saat itu

Ditingkahi suara ibumu yang kadang jelas kadang tidak

Sehingga aku sering mengulang "apa buk?"

Sampai aku takut kalau ibumu berpikir aku punya gangguan pendengaran

Ah...sungguh pengalaman rasa es campur. Sudah hampir 6 tahun aku ditinggalkan sosok ibu. Ibu telah berpulang. Berpulang saat tiba masaku belajar menjadi seorang wanita. Kini aku merasa jiwaku terlalu maskulin. Terlalu mandiri dan acuh tak acuh. Lalu kamu datang minta berkenalan. Dan kini kita dekat. Sering kamu berkata seringnya kamu diabaikan olehku masa perkenalan itu. Tapi kamu yang keras kepala, tidak ada juga lelahnya. Hingga suatu hari kamu menemui ayahku. Hanya mampir ke rumah memang. Tapi itu menandakan kamu yang sudah siap untuk serius. Namun sayangnya masa itu tidak cukup bagiku untuk ganti singgah di tempatmu. 19012014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline