Penulis: Muhammad Fauzan (Mahasiswa Teknik Industri, Universitas Pamulang)
Dalam era di mana kecerdasan buatan (AI) semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, pertanyaan tentang dampaknya terhadap nilai-nilai moral dan etika menjadi semakin penting. Seminar ini bertujuan untuk menjelajahi hubungan antara Islam sebagai panduan moral dan kemajuan teknologi AI yang begitu pesat. Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya teknologi telah menghasilkan berbagai inovasi dalam mempermudah kegiatan manusia seperti jam, telepon genggam, televisi, kendaraan, dan sebagainya.
Saat ini, perkembangan teknologi, khususnya di indonesia sudah semakin pesat. Hal ini dikarenakan perkembangan pada revolusi industri 4.0 dan revolusi sosial 5.0 yang membantu segala aspek kehidupan manusia pada era modern.. Hal ini selaras dengan tujuan dari Revolusi Sosial 5.0 dimana untuk membuat kehidupan bermasyarakat berfokus pada manusia dimana antara pengembangan teknologi dan resolusi dari bermasyarakat sudah dapat diraih dan masyarakat dapat menikmati sebuah kehidupan yang memiliki kualitas hidup yang terbaik dimana sangat aktif dan nyaman (Fukuyama, 2018). Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era revolusi industri 4.0 dan sosial 5.0 mengalami perubahan yang sangat drastis, sementara agama sendiri mengalami perubahan yang relatif lambat. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya ketidakharmonisan antara ilmu pengetahuan dan agama. Padahal, hakikat ilmu sebenarnya ialah segala ilmu di dunia ini tidak boleh terpisah daripada nilai Islam dan ilmu tersebut baik merupakan ilmu yang terpuji atau ilmu yang terkeji.
AI dalam Konteks Islam
Islam, sebagai agama yang mencakup panduan untuk setiap aspek kehidupan, menyediakan kerangka kerja etika yang kuat dalam menghadapi perkembangan teknologi seperti AI. Konsep-konsep seperti keadilan, tanggung jawab sosial, dan perlindungan terhadap hak-hak individu dapat menjadi pedoman yang berharga dalam merancang dan menerapkan sistem. Tantangan Etika dalam Pengembangan AI, penggunaan AI dalam bidang-bdang seperti pengenalan wajah, analis data besar, dan pengambilan keputusan otomatis menghadirkan tantangan etika yang kompleks. Misalnya, bagaimana AI harus mempertimbangkan nilai-nilai keadilan dalam megambil keputusan yang memengaruhi hidup individu? Bagaimana kita dapat memastikan bahwa AI tidak digunakan untuk mengurangi martabat manusia atau menghilangkan privasi pribadi?
Pendekatan Islami terhadap Kecerdasan Buatan. Dalam konteks ini, Islam menawarkan pendekatan yang holistic. Sistem hukum Islam (Syariah) mengajarkan nilai-nilai seperti rahmat, keadilan dan kebenaran sebagai dasar bagi tindakan manusia. Oleh karena itu, regulasi yang baik dan pemantauan yang tepat di perlukan untuk menghidari penyalahgunaan teknologi ini.
Dampak Negatif dan Penghindarannya
Di samping potensi positifnya, penggunaan yang tidak tepat dari AI dapat mengakibatkan kemunduran moral dan etika. Islam mengingatkan kita untuk memperhatikan konsekuesi-konsekuesi jangka panjang dari setiap tindakan, termasuk penggunaan teknologi. Oleh karena itu, regulasi yang baik dan pemantauan yang ketat di perlukan untuk menghindari penyalahgunaan teknologi ini.
Seminar ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan aspek-etika dalam perkembangan AI. Islam, dengan prinsip-prinsip moral dan etika yang kaya, menawarkan panduan berharga dalam menghadapi tantangan ini. Dengan memadukan kebijaksaaan teknologi dan nilai-nilai agama, kita dapat memastikan bahwa AI berkontribusi positif terhadap kesejaterhaan manusia, bukan sebaliknya.
Poin-poin utama dari seminar "ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN AI (AI ANTARA KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN KEMUNDURAN AHLAK)" :
- Teknologi AI sebagai Kemajuan: AI menawarkan kemajuan signifikan dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Hal ini memungkinkan efisiensi dan inovasi yang lebih besar dalam masyarakat.
- Tantangan Etika dan Moral: Meskipun keuntungan teknologi AI, ada kekhawatiran akan dampaknya terhadap nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat. Misalnya, kekhawatiran tentang privasi data, keamanan cyber, dan pengangguran struktural.
- Perspektif Islam: Dalam konteks Islam, teknologi harus digunakan sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang ditetapkan agama. Hal ini menekankan pentingnya keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip agama.
- Perlunya Pendidikan dan Regulasi: Ada kebutuhan untuk pendidikan yang lebih baik tentang etika teknologi AI di kalangan profesional dan masyarakat umum. Regulasi yang tepat juga diperlukan untuk memastikan bahwa perkembangan AI menguntungkan semua pihak dan tidak merugikan nilai-nilai kemanusiaan.
- Dialog Antar-disiplin: Seminar ini menyoroti pentingnya dialog antara ilmu pengetahuan dan agama dalam menghadapi tantangan teknologi AI, untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dan solusi yang lebih efektif.