Lihat ke Halaman Asli

M MulyaZamzam

Mahasiswa IAIN Jember

Agama Islam Tidak Pernah Dipasrahkan ke Siapa-siapa

Diperbarui: 3 Agustus 2020   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ajaran Nabi yang abadi diantaranya adalah "Saksikan bahwa saya adalah 'abdullah wa rasuluhu".

Nah sekarang semua kerusakan yang ada di dunia ini dimulai dari merasa tidak sebagai hamba.

Seorang Dirjen/Menteri Ketahanan Pangan pasti mengira bahwa semua kecukupan pangan Negara Indonesia itu karena dia, kecuali kalau dia pernah ngaji.

Padahal andaikan petani itu tidak mau menanam padi, meskipun pintarnya seperti apa menteri, tetap kita kekurangan pangan.

Begitupun juga dengan keadaan sekarang ini yang lagi dilanda pandemi Covid-19 (1. mungkin bisa dianalogikan sendiri oleh pembaca kemudian tulis pendapatnya dikolom komentar).

Jadi sebetulnya pengendali Indonesia itu kita semua.

Mungkin masyarakat dan menteri itu lebih keren masyarakat, karena menteri itu digaji sedangkan masyarakat itu tidak. (2. Setuju/tidak).

Makanya pernah ada ulama yang ditawari jadi PNS Kemenag tapi tidak mau, takut beliau itu yang sebelumnya biasa tidak butuh gaji jadi butuh gaji.

Dalam tradisi ulama, agama ini tidak pernah dipasrahkan ke siapa-siapa karena yang ngurusi agama ini hanya Allah SWT. 

Buktinya kata Umar bin Khattab: "Agama ini pernah ditinggalkan orang yang lebih baik ketimbang saya yaitu Abu Bakar, agama ya tetap jalan. Agama ini pernah ditinggalkan Rosulullah SAW. orang terbaik di dunia, ya tetap jalan".

Mungkin zaman Wali Songo, Pulau Jawa tidak seperti sekarang, tapi sekarang dipimpin ustadz TPQ, Islamnya lebih maju ketimbang zaman dipimpin Wali Songo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline